Kecelakaan Laut
Basarnas Ambon Catat Operasi SAR Kecelakaan Laut Terbanyak di Perairan Maluku 3 Tahun Terakhir
Mustari juga mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi dalam operasi SAR kecelakaan laut, selain cuaca buruk ada juga jaringan komunikasi.
Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Kepala Basarnas AMBON, Mustari menyebutkan bahwa di Maluku kebanyakan operasi SAR yang dilakukan personelnya adalah kecelakaan laut.
Terdata 74 operasi SAR dan 54 adalah kecelakaan laut pada 2021.
Kemudian di 60 operasi SAR dan 52 adalah kecelakaan laut terjadi pada 2022.
Sedangkan di tahun 2023 periode Januari hingga April cuma ada 17 operasi SAR dan 16 adalah kecelakaan laut.
“Sisa dari data operasi SAR yang disebutkan diatas itu ada di pertolongan bencana alam, Kondisi membahayakan manusia dan operasi khusus ,” ujar Mustari dalam dialog di studio TribunAmbon, Kamis (4/5/2023).
Mustari juga mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi dalam operasi SAR kecelakaan laut, selain cuaca buruk ada juga jaringan komunikasi.
Jaringan kamunikasi yang dimaksud ini seperti masyarakat yang mau menginformasikan ada kecelakan laut ternyata tidak terhubung dengan Basarnas maupun Pos SAR setempat.
“Biasa kalau nelayan mengalami kecelakaan di tengah laut itu susah sekali sinyal untuk kommunikasi dengan orang di darat untuk penyelamatan,” imbuhnya.
Baca juga: Tutup Operasi Siaga SAR Lebaran, Basarnas Ambon Catat 2 Kecelakaan Laut
Selanjutnya ada juga faktor masyarakat yang pergi melaut tidak memperhatikan keselamatan berlayar seperti menyediakan perlengakapan alat-alat keselamatan.
Seperti memperhitungkan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebelum berlayar dan juga sering periksa mesin kapal.
“Banyak juga kecelakaan laut seperti tiba tiba mati mesin karena kekurangan BBM atau kerusakan pada mesin itu sendiri,” tuturnya.
Antisipasi semua hal tersebut Basarnas sendiri sudah menyiagakan personelnya dalam 24 jam.
Apabila ada informasi Kejadian, tim langsung melakukan penyelamatan, maksimal 30 menit setelah informasi diterima.
“Kami punya personel di beberapa kabupaten juga seperti di Pos Sar Namlea, Tual Banda, Saumlaki,” tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.