Pemanasan Global
Baru-baru Ini, Pemanasan Laut Jelang El Niño Mengkhawatirkan Para Ilmuwan
Para ahli percaya bahwa peristiwa cuaca El Niño yang kuat - sistem cuaca yang memanaskan lautan - juga akan terjadi selama beberapa bulan ke depan.
Pada tahun 2020, Organisasi Maritim Internasional mengeluarkan peraturan untuk mengurangi kandungan sulfur bahan bakar yang dibakar oleh kapal.
Ini berdampak cepat, mengurangi jumlah partikel aerosol yang dilepaskan ke atmosfer.
Baca juga: Hujan Deras, Jalan Masuk Kawasan Air Mata Cina - Ambon Terendam Banjir
Tapi aerosol yang mengotori udara juga membantu memantulkan kembali panas ke angkasa - menghilangkannya mungkin menyebabkan lebih banyak panas masuk ke air.
Apa dampak dari pemanasan laut?
Suhu permukaan rata-rata laut dunia telah meningkat sekitar 0,9C dibandingkan dengan tingkat praindustri, dengan 0,6C terjadi dalam 40 tahun terakhir saja.
Ini kurang dari peningkatan suhu udara di atas tanah - yang telah meningkat lebih dari 1,5C sejak zaman pra-industri. Ini karena lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air daripada daratan, dan karena lautan menyerap panas jauh di bawah permukaannya.
Bahkan peningkatan rata-rata yang tampaknya kecil ini memiliki konsekuensi dunia nyata yang signifikan.
- Hilangnya spesies: gelombang panas laut yang lebih sering dan intens menyebabkan kematian massal kehidupan laut. Ini sangat merusak terumbu karang.
- Cuaca yang lebih ekstrem: peningkatan panas di permukaan laut bagian atas berarti angin topan dan siklon dapat mengambil lebih banyak energi. Ini berarti mereka menjadi lebih intens dan tahan lama.
- Kenaikan permukaan laut: air yang lebih hangat mengambil lebih banyak ruang - dikenal sebagai ekspansi termal - dan dapat sangat mempercepat pencairan gletser dari Greenland dan Antartika yang mengalir ke lautan. Hal ini meningkatkan permukaan laut global, meningkatkan risiko banjir pesisir.
- Kurangnya kemampuan untuk menyerap CO2: lautan saat ini mengambil sekitar seperempat dari emisi gas rumah kaca.
- Perairan yang lebih hangat memiliki kemampuan yang lebih kecil untuk menyerap CO2. Jika lautan mengambil lebih sedikit CO2 di masa depan, lebih banyak akan terakumulasi di atmosfer - semakin memanaskan udara dan lautan.
Faktor penting lain yang mengkhawatirkan para ilmuwan adalah fenomena cuaca yang dikenal sebagai El Niño Southern Oscillation.
Selama tiga tahun terakhir, peristiwa yang terjadi secara alami ini berada dalam fase yang lebih dingin yang disebut La Niña, dan telah membantu menjaga suhu global tetap terkendali.
Tetapi para peneliti sekarang percaya bahwa El Niño kuat sedang terbentuk yang akan memiliki implikasi signifikan bagi dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.