Maluku Terkini
6 Jam Tak Dapat Rujukan, Pasien Jantung di RSUD. dr. Ishak Umarella Meninggal
Pasien atas nama Marcus Soukotta yang berdomisili di Waai, awalnya mengalami sakit pada bagian dada kiri.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pasien penderita jantung menghembuskan nafas terakhirnya di ruangan IGD RS. Dr. H. Ishak Umarella pada 18 April 2023 kemarin.
Pasien atas nama Marcus Soukotta yang berdomisili di Waai, awalnya mengalami sakit pada bagian dada kiri.
Kemudian dilarikan oleh pihak keluarga ke RS. Dr. H. Ishak Umarella sekitar pukul 12.45.
Sesampainya di rumah sakit, pihak keluarga meminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit dengan fasilitas ICCU.
"Bapa mengeluhkan sakit pada bagian dada, lalu kami membawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan lebih cepat. Sesampainya di sana kami juga meminta untuk segera di rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas untuk penanganan lebih lanjut," ucap Gaby selaku anak dari Almarhum, kepada TribunAmbon.com, Rabu (19/4/2023).
Dikatakan, bahwa dokter yang bertugas di IGD pun setuju dan menyarankan untuk segera dirujuk ke RSUD Haulussy atau RSUP Leimena yang memiliki fasilitas ICCU.
"Saat itu dokter IGD pun sudah setuju lalu sementara mengkoordinasi ke RSUD Haulussy atau RSUP Leimena, Namun hingga sore pukul 16.00 WIT pun belum ada kepastiannya," ungkapnya.
Baca juga: Pasien Meninggal Saat Akan Dirujuk, Arman Mualo Bakal Kunjungan Pengawasan ke Puskemas Laimu
Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida di Ambon Jam Berapa? Catat Waktunya!
Kemudian diinformasikan kembali oleh Dokter bahwa ruangan ICCU di RSUD Haulussy atau RSUP Leimena penuh.
Sementara di Rumah Sakit lainnya yakni Siloam juga penuh untuk BPJS kelas III.
Pihak IGD pun mengkomunikasikan untuk rujukan ke RS Tk.II Prof.dr.J.A.Latumeten.
Hingga pukul 18.00 WIT pun pasien belum dapat dirujuk.
Barulah sekitar pukul 19.30 WIT, Dokter memberitahu bahwa pasien sudah bisa dirujuk ke ruang ICCU RS Tk.II Prof.dr.J.A.Latumeten.
Sementara itu kondisi pasien sudah sangat kritis hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 20.00 WIT.
Pihak keluarga sangat kecewa dengan prosedur rumit yang diberlakukan hingga keluarga harus kehilangan orang terkasih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.