Arus Mudik Lebaran

Jelang Lebaran, BPTD Maluku Siapkan 8 Armada Kapal Penyebrangan Layani Arus Mudik

Kepala BPTD Maluku, Handa Lesmana menjelaskan, untuk pelayaran antarpulau Pelabuhan Galala Ambon - Namlea Buru, sebanyak tiga Armada kapal yang disiap

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Alfin
JADWAL KAPAL MALUKU: Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Maluku menyiapkan delapan armada kapal untuk penyeberangan arus mudik lebaran pada pelayaran antar pulau dari Pelabuhan Galala Ambon - Namlea, dan Hunimua - Waipirit. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Maluku menyiapkan delapan armada kapal untuk penyeberangan arus mudik lebaran pada pelayaran antar pulau dari Pelabuhan Galala Ambon - Namlea, dan Hunimua - Waipirit.

Kepala BPTD Maluku, Handa Lesmana menjelaskan, untuk pelayaran antarpulau Pelabuhan Galala Ambon - Namlea Buru, sebanyak tiga Armada kapal yang disiapkan.

Sementara Hunimua - Waipirit Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak lima kapal termasuk satu cadangan.

“Untuk kapal Alhamdulillah di Hunimua - Waipirit kan kita sempat tahun lalu terjadi antrian karena hanya tiga kapal. Sekarang, sudah kita siapkan lima kapal, tapi lima kapal itu yang beroperasinya empat, yang satu adalah cadangan. Jadi siap dipakai. Jadi dengan empat kapal itu dan satu cadangan Insya Allah tidak terjadi antrian,” kata Lesmana, Senin (17/4/2023).

Ia memastikan, kalaupun terjadi penumpukan penumpang, sudah disiapkan ekstra trip.

Di mana, jika melewati batas jam operasional pada pukul 06.00 WIT - 21.00 WIT, akan ada kapal yang disiapkan untuk ekstra jalan.

Sementara untuk Galala - Namlea, Lesmana juga mengaku, ada perbedaan antara tahun ini dengan 2022.

Baca juga: Segera Daftar, Masih Tersedia 1.230 Kuota Mudik Gratis Jalur Hunimua - Waipirit

Dimana, Galala - Namlea yang biasanya beroperasi hanya pada pukul 20.00 WIT, sekarang sudah ada jadwal siang pada pukul 11.00 WIT.

Lesmana menambahkan, berdasarkan pantauan, untuk pelayaran malam kebanyakan mobil-mobil truk, atau penumpang dengan kendaraan.

Sementara untuk jam operasional siang, kebanyakan penumpang yang tidak membawa kendaraan.

“Jadi masyarakat bisa memilih, mau yang siang atau yang malam. Dan Insya Allah aman,” ucap Lesamana.

Selain itu, untuk bus antarkota, Lesmana mengaku, di Maluku belum memilikinya, begitupun dengan terminal khusus bus.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved