Bacaan Doa
Doa Malam Lailatul Qadar: Allahumma Innaka Afuwwun Kariim Tuhibbul Afwa Fafu Annii
Apakah ada tanda-tanda khusus yang dapat dijadikan petunjuk bahwa malam ini sudah tiba? Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat dijadikan acuan
TRIBUNAMBON.COM - Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa bagi umat Islam.
Malam ini terjadi di bulan Ramadan dan diyakini memiliki keutamaan yang sangat besar.
Dalam Al-Quran, malam Lailatul Qadar disebutkan dalam surat Al-Qadr (97) ayat 1-5:
"Inna anzalnahu fee lailatil qadr. Wa maa adraaka maa lailatul qadr. Lailatul qadri khairun min alfi shahr.
Tanazzalul mala'ikatu war ruhu fiha bi izni rabbihim min kulli amr. Salaamun hiya hatta matla'il fajr."
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar.
Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (diwakili oleh malaikat) penuh dengan kedamaian, sampai terbit fajar.
Dalam hadis, juga diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan" (HR. Bukhari dan Muslim).
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku.
Baca juga: Inilah Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Munculnya Ketenangan Hati hingga Adanya Cahaya Khusus
Baca juga: Apakah Terumbu Karang Memutih Akibat Peningkatan Suhu Air Laut? Kunci Jawaban IPA Kelas 10 Hal 185
Tanda Malam Lailatul Qadar
Namun, apakah ada tanda-tanda khusus yang dapat dijadikan petunjuk bahwa malam ini sudah tiba? Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat dijadikan acuan:
a. Atmosfer yang berbeda: Atmosfer pada malam Lailatul Qadar terasa berbeda dari malam-malam biasa. Keheningan yang sepi, ketenangan dan keheningan terasa sangat mendalam.
b. Kehadiran malaikat: Pada malam Lailatul Qadar, malaikat turun ke bumi dan menyebar di seluruh dunia untuk memberikan keberkahan dan memberi kemenangan pada orang yang beribadah.
c. Ketenangan hati: Selama ibadah di malam Lailatul Qadar, hati seseorang akan merasa tenang dan tenteram.
d. Cahaya khusus: Cahaya khusus yang memancar pada malam Lailatul Qadar terlihat sangat jelas di langit dan disertai dengan suara gemerincing seperti mutiara.
Namun, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi.
Karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengisi malam-malam Ramadan dengan beribadah sebanyak mungkin agar tidak terlewatkan kesempatan emas ini.
Manfaatkan malam-malam Ramadan dengan sebaik-baiknya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Anjuran doa malam lailatul qadar ini disebutkan oleh Rasulullah dalam hadis dari Aisyah.
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya: Beliau, Radhiyallahu ‘anha berkata: "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Beliau menjawab,
”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”
Selain doa tersebut, malam qadar juga bisa dihidupkan dengan memperbanyak dzikir dengan istighfar, ataupun bacaan lain seperti tasbih dan tahmid serta melakukan itikaf.
Maka Umat Islam disarankan untuk melaksanakan itikaf di 10 hari Terakhir Ramadhan.
Ustaz Baidi selaku dosen di UIN Raden Mas Said Surakarta dalam tayangan Tanya Ustaz menjelaskan bahwa, pahala yang didapatkan ketika orang melaksanakan ibadah saat waktu lailatul qadar lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.
Maka pada 10 hari terakhir umat Islam diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukan iktikaf.
Itikaf ini dianggap sebagai amalan sunnah yang menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan.
Itikaf berarti berhenti atau diam di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.
Itikaf pada bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan dosa dari dalam hati.
Ketika akan melakukan itikaf, kita harus memiliki niat terlebih dahulu, dan faham dengan apa yang dilakukan.
Saat melaksanakan itikaf pikiran kita jangan sampai melamun dan pikiran kosong.
Kemudian, ketika diam di dalam masjid kita harus meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang itikaf.
Itikaf hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadan, boleh dilakukan bulan apa saja, yang penting melakukannya dan memahami.
Itikaf dianjurkan untuk dilakukan pada saat sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Hal ini dilakukan untuk mencari malam lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Dikutip dari Kemenag-singkawang.com, dari kumpulan hadits-hadits diketahui bahwa disunnahkan bagi orang yang beri’tikaf untuk memperbanyak amal ibadah"
- Sholat berjamaah
- Sholat-sholat sunnah
- Membaca alqur’an
- Berzikir
- Bersholawat, dan ibadah-ibadah lainnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang disyariatkan.
perkiraan datangnya Lailatul Qadar
keutamanaan malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar
tanda seseorang mendapat Lailatul Qadar
Doa Menyambut Malam Lailatul Qadar
doa malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar
Inilah Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Munculnya Ketenangan Hati hingga Adanya Cahaya Khusus |
![]() |
---|
Lailatul Qadar dan Tradisi Ziarah Kubur di Dullah Laut Maluku |
![]() |
---|
Doa Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Keutamaan Melakukan Itikaf |
![]() |
---|
Tanda-tanda Datangnya Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan |
![]() |
---|
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Turun di Malam Ganjil Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.