Pilot Susi Air Disandera KKB

Panglima TNI Tak Mau Pakai Cara Perang tuk Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Ini Alasannya

Yudo mengatakan, TNI mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pembebasan pilot Susi Air. "Utamakan keselamatan jiwa masyarakat dan juga tokoh-tokoh

Editor: Adjeng Hatalea
Taqngkapan Layar
PILOT SUSI AIR: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, dirinya tidak ingin menggunakan cara perang untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Methrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama dua bulan ini. 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, dirinya tidak ingin menggunakan cara perang untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Methrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama dua bulan ini.

"Saya tidak mau menggunakan cara perang. Nanti kalau cara perang, banyak penduduk yang jadi korban yang digunakan mereka sebagai 'tameng'," ujar Yudo saat ditemui di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023) seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Menurut dia, operasi pembebasan pilot Susi Air jangan sampai malah membuat nyawa masyarakat hingga tokoh setempat menjadi korban.

Yudo mengatakan, TNI mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pembebasan pilot Susi Air.

"Utamakan keselamatan jiwa masyarakat dan juga tokoh-tokoh masyarakat, agama juga pemerintah daerah, khususnya bupati di suatu daerah yang terus meminta untuk supaya TNI terus berusaha semaksimal mungkin supaya tidak timbul korban," tutur Yudo.

Sementara itu, Yudo gusar ketika ditanya terus-terusan oleh awak media terkait pembebasan pilot Susi Air.

Dia meminta perkembangan pembebasan pilot Susi Air tidak terlalu diekspos karena hal itu justru membuat KKB bangga.

"Yang jelas kita sudah berhasil menangkap beberapa KKB dan sudah menyita beberapa senjata dengan operasi teritorial yang kita gelar bersama Polri," ucap Yudo.

2 bulan disandera

Dua bulan sudah pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Papua, 7 Februari 2023. Kelompok tersebut juga membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Sejak saat itu, tim gabungan TNI-Polri terus berupaya melakukan pencarian untuk menyelamatkan Kapten Philip.

Sejak penyanderaan, tim gabungan melakukan upaya pendekatan lunak atau soft approach yang melibatkan masayarakat adat setempat guna memulangkan Kapten Philip.

Baca juga: Hari ke 34 Pilot Susi Air Disandera KKB, Panglima TNI: Kayaknya Dia Santai dan Tak Merasa Terancam

Selain itu, pemerintah melakukan koordinasi dengan otoritas Selandia Baru terkait penyelamatan warga negaranya itu. Kepala Divisi Humas Polri yang saat itu dijabat Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, soft approach dilakukan melalui komunikasi antara pihak Satgas Damai Cartenz, Polda Papua kepada pihak KKB yang melakukan penyanderaan terhadap Philip. “Apalagi kapolda adalah warga asli sana, Papua.

Jadi pendekatan-pendekatan secara kearifan lokal saya rasa kapolda teknis bisa melaksanakan itu. Harapan semua itu, agar secepatnya pilot Susi Air bisa dikembalikan atau bisa kita terima dengan selamat,” kata Dedi di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Meski begitu, aparat penegak hukum juga mempersiapkan pendekatan hukum di bawah kendali langsung oleh Kapolda Papua.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved