Pilot Susi Air Disandera KKB
Minta Maaf atas Penyanderaan Pilot Philips Mark di Papua, Susi Pudjiastuti: Saya Tak Habis Pikir
Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark.
JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark.
Diketahui Philips Mark disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah pembakaran pesawat Susi Air yang mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua.
"Selebihnya saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah, dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu," tutur Susi di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Susi menyampaikan bahwa kejadian ini sangatlah mengejutkan.
Dia mengaku tidak habis pikir dengan tindakan KKB tersebut.
"Dengan segala kehati-hatian, apa yang terjadi ini adalah sebuah surprise. Dan saya sangat prihatin, tidak habis pikir," ujar Susi.
Menurut dia, ketika seseoranng sedang berjuang untuk mendapatkan kebebasan serta apa yang menurutnya baik, semestinya harus dilakukan dengan cara yang baik pula.
Bukan justru menggunakan cara yang merampas kemerdekaan orang lain.
Baca juga: Fakta Pesawat Susi Air Dibakar di Papua: Adanya Dugaan Sabotase, Pilot dan Penumpang Belum Ada Kabar
"Karena 70 persen dari penerbangan porter kita sudah akhirnya jadi berhenti sekarang. Kalau porter terbang 1 hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti.
Dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan-pegunungan," imbuh Susi.
Sebagai informasi, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).
Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.
Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara Philips masih dibawa KKB.(*)
(Kompas.com / Adhyasta Dirgantara / Dani Prabowo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.