Pasutri asal Lampung Korban Mbah Slamet Berhasil Diidentifikasi, Anak: Hilang Sejak September 2021

Pasutri dari Lampung, Suheri dan Riani korban pembunuhan Mbah Slamet telah hilang kontak dari keluarga sejak 2021.

|
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. 

Rani juga mencoba menghubungi ibunya, namun juga tak ada balasan.

"Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde)," ujar dia.

Hingga pada akhirnya, ia dikabari bahwa orang tuanya meninggal karena menjadi korban pembunuhan oleh Slamet, dukun yang mengaku bisa menggandakan uang.

Baca juga: Update Korban Pembunuhan oleh Dukun Mbah Slamet: Bertambah Jadi 12 Orang, 2 Berhasil Diidentifikasi

Diketahui hingga kini, sudah ada empat jasad korban dari Mbah Slamet Tohari yang berhasil diidentifikasi yakni:

1. Paryanto (53) warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

2. Irsad (43) warga Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung

3. Wahyu Triningsih (40) warga Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung

4. Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

(Tribunnews.com, Renald) (Tribunpesawaran.com, Oky Indra Jaya)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Anak Pasutri yang Jadi Korban Dukun Sadis di Banjarnegara, Kedua Orang Tua Hilang sejak 2021.

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved