Fuel Terminal Dobo

Dikabarkan Ada Aktivitas di Sekitar Area Fuel Terminal Dobo, Pertamina Patra Niaga Bangun Pengaman

Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan, pihaknya ingin memberikan rasa a

|
Editor: Adjeng Hatalea
TribunPapua
Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan, pihaknya ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dengan membangun fasilitas pengamanan berupa gate atau gerbang di area Fuel Terminal Dobo. 

JAYAPURA, TRIBUNAMBON.COM – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menutup area Fuel Terminal Dobo, setelah adanya kabar banyak aktivitas masyarakat di zona penyangga.

Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan, pihaknya ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dengan membangun fasilitas pengamanan berupa gate atau gerbang.

“Pertamina sebagai pemilik Hak Tanah Guna Bangunan berupaya selalu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di dalam dan sekitar kawasan. Pembangunan fasilitas pengaman berupa gate atau gerbang merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatan keselamatan dan kenyamanan bagi masyarakat di wilayah Fuel Terminal Dobo,” terang Edi melalui keterangan rilis yang diterima Wartawan.

Edi Mangun menuturkan, jarak tangki minyak di Fuel Terminal Dobo merupakan buffer zone atau zona penyangga, sehingga seharusnya tak ada aktivitas di sekitar tangki.

Sebab, hal itu dapat membahayakan masyarakat luas, terutama bermukim di sekitaran Fuel Terminal Dobo.

Adapun buffer zone adalah area kosong agar jarak antara fasilitas di area tangki tidak terlalu dekat dengan jalan umum yang dilintasi warga.

"Perlunya buffer zone. Memang itu di samping kita itu adalah wilayah arah ke pantai dan biasa ada orang yang melintas. Jadi kami tegaskan bahwa area buffer zone tak ada aktivitas keramaian agar tidak terjadi bahaya kebakaran dan sebagainya, terlepas dari masalah teknis, nanti kami sampaikan. Tapi yang jadi agenda besar kita adalah untuk bebaskan area di situ dari bahaya yang dapat merugikan masyarakat yang beraktivitas," tambahnya.

Menurut Edi, jalan yang ada sekarang sebaiknya ditutup, kemudian membuat jalan alternatif untuk dilalui masyarakat.

Baca juga: PT. Pertamina Patra Niaga DPPU Pattimura Kota Ambon Gelar Bakti Sosial Donor Darah

"Kami sudah melakukan pengecekan dan menemukan fakta bahwa kawasan yang juga merupakan objek vital ini harus dalam batas-batas ideal terhadap interaksi masyarakat," kata Edi.

Jika tidak ada batas ideal, akan berakibat fatal bagi masyarakat sekitar jika terjadi insiden seperti kebakaran dan sebagainya.

"Apalagi kalau menyangkut bahan kimia berbahaya yang tidak tampak tetapi sesungguhnya berbahaya," tuturnya.

Edi menyarankan seluruh pemangku kepentingan termasuk warga sekitar duduk bersama dan bermusyawarah.

Sehingga masyarakat dapat memahami langkah yang pertamina ambil adalah untuk melindungi dan memberi rasa aman bagi masyarakat yg beraktifitas di area tersebut dari bahaya - bahaya yang mungkin terjadi kedepannya.

“Kami berharap dapat duduk bersama dalam mendiskusikan hal ini lebih lanjut, agar masyarakat disekitar pun mengerti bahwa wilayah tersebut harus steril dari aktivitas ramai demi keamanan bersama,” tutup Edi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved