Demo Sopir Angkot

Sopir Angkot Sayangkan Pernyataan Oknum Polisi yang Sebut Mereka Bodoh

Sopir Angkot di Kota Ambon menyayangkan ucapan oknum perwira kepolisian, Kompol Syariffudin yang menyebut para demonstran 'bodoh' ketika aksi berlangs

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Alfin
DEMO SOPIR ANGKOT: Sopir Angkot di Kota Ambon menyayangkan ucapan oknum perwira kepolisian, Kompol Syariffudin yang menyebut para demonstran 'bodoh' ketika aksi berlangsung di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sirimau, Rabu (22/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sopir Angkot di Kota Ambon menyayangkan ucapan oknum perwira kepolisian, Kompol Syariffudin yang menyebut para demonstran 'bodoh' ketika aksi berlangsung di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sirimau, Rabu (22/2/2023).

Dalam aksi itu, sempat terjadi adu mulut antara para sopir angkot dan pihak kepolisian.

Seorang sopir angkot, Rusdi mengatakan, kata-kata 'bodoh' itu tak sepantasnya dikeluarkan oleh seorang oknum perwira Polisi.

"Iya kami disebut bodoh apalagi beliau sempat emosi dan hampir saja terjadi aduh jatos," ucap Rusdi saat diwawancarai di sela demonstrasi.

Dia pun meminta Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Ambon untuk mengevaluasi kinerja anak buahnya di lapangan.

Terutama mengawal suara rakyat yang menyampaikan hak-hak para sopir angkot di Kota Ambon.

Terpisah dari itu, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Raja Arthur Simamora menyatakan, dalam keadaaan seperti itu, bisa saja terjadi kesalahan dalam berkomunikasi.

"Nanti saya koreksi lagi kinerja anggota saya dilapangan," ucap Arthur.

Baca juga: 300 Personel Polisi Amankan Demo Sopir Angkot di Gong Perdamaian Dunia

Dia pun menegeskan, kehadiran anggota kepolisian di lokasi, yakni untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi demonstrasi.

Untuk diketahui aksi mogok sopir ini mereka menuntut tiga persoalan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku.

Yang pertama adalah pengelolaan Terminal Mardika yang masih ditempati para pedagang.

Kedua, terkait transportasi onlline yang semakin banyak di Kota Ambon, dan ketiga adalah menyangkut dengan Pemberlakuan QR Code dalam pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved