Stunting di Maluku

Turun 2 Persen di 2022, BKKBN Maluku Gelar Rakorda Bahas Percepatan Penurunan Stunting di 2023

Penurunan angka stunting itu disebut berkat kerja keras berbagai pihak, salah satunya Badan Kependudukan dan Keluarga

Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Fahroni Slamet
Rakorda BKKBN Maluku di Hotel Santika Premier Kota Ambon. Rabu (15/02/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet  

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Angka stunting di Provinsi Maluku turun 26.1 persen di 2022 berbanding tahun sebelumnya di angka 28.7 persen. 

Penurunan angka stunting itu disebut berkat kerja keras berbagai pihak, salah satunya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku. 

Kepada TribunAmbon.com, Deputi Bidang Lalitbag BKKBN RI, Prof. drh. Rizal Damanik, M.Repsc, Ph.D menjabarkan data tersebut;

“Penurunan 2 persen, namun secara umum atau secara garis besar revalensi stunting di Provinsi Maluku masih cukup tinggi, hanya ada 2-3 kabupaten yang berada pada 20 % , sedangkan selebihnya hanya ada diatas 25 % , ini cukup memprihantinkan. Bahkan ada 1 kabupaten diatas 30 % , nah ini harus dapat perhatian lebih," jelas Damanik disela Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) di Hotel Santika Premier Ambon, Rabu (15/02/2023).

Deputi Bidang Lalitbag BKKBN RI, Prof. drh. Rizal Damanik, M.Repsc,Ph.D ketika memberikan sambutan Rakorda di Hotel Santika Premier Kota Ambon. Rabu (15/02/2023).
Deputi Bidang Lalitbag BKKBN RI, Prof. drh. Rizal Damanik, M.Repsc,Ph.D ketika memberikan sambutan Rakorda di Hotel Santika Premier Kota Ambon. Rabu (15/02/2023). (TribunAmbon.com/ Fahroni Slamet)

Baca juga: Rakernas BKKBN 2023: Angka Stunting di Maluku Turun

Dari data tersebut, diketahui hanya mengalami sedikit penurunan dari yang mereka targetkan. 

Untuk itu, Rakorda yang digelar BKKBN itu dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut. 

“Kita akan buka catatan masing-masing, apakah TPK benar ?, melakuakn bimbingan kepada keluarga yang beresiko stunting, fasilitas sarana,apalah bidan juga berperan untuk mengedukasi masyarakat?, misalnya soal jarak kehamilan, kontrasepsi dan lain-lain,” lanjutnya. 

Adapun rapat yang digelar di Ballroom Lt.5 Hotel Santika Premier Kota Ambon itu bertajuk ‘Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan kelurga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023’ dengan tema ‘Peningkatan Sinergritas dan Kolaborasi Pencapaian Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting’. 

Rapat untuk pemecah masalah stunting pada tahun 2023 itu akan berlangsung selama 2 hari di Hotel santika Premier Kota Ambon. 

Damanik pun berharap kepada segala elemen peserta Rakorda agar ikut aktif mencari solusi. 

"Saya harap akan selalu ada inovasi dan kreasi, ya harap juga untuk mengaktifkan unit-unit pelaksana teknis dilapangan, misalnya Posyandu kita jalan ga ? sehingga data bayi yang datang tidak melebihi," tandasnya. (*) 

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved