Ini Cara Raja Rutong Kembangkan Potensi Wisata di Negerinya

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Jadi desa tujuan wisata, Negeri Rutong masif kelola potensi pariwisatanya.

Kepada TribunAmbon.com, Raja Negeri Rutong Reza Valdo Maspaitella pun mengungkapkan strategi pengelolaan wisata desa di Kecamatan Leitimur Selatan itu.

Disebutkan ada empat pilar pengembangan wisata.

"Ada empat pilar pariwisata, pertama wisata berbasis adat, kemudian konsep ekowisata Rutong Biru dan Rutong Hijau, ketiga ekowisata pendidikan, dan ekowisata sejarah budaya," ucapnya dalam program Tribun Bastory, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Penyelesaian Lahan TPA Toisapu Menunggu Perubahan Status dari Hutan Lindung

Baca juga: Dukung Dimansyah Laitupa, Warga Masohi Nobar di Caffe Raissa

1. Wisata berbasis Adat

Negeri Rutong kental dengan adat istiadatnya, dan itu menjadi potensi yang dikembangkan.

"Dulu sekitar abad Ke-9 leluhur kita datang dari Negeri Rumahkay, Pulau Seram, menggunakan sampan lalu tiba di Negeri Rutong saat ini," tuturnya.

Ada perayaan panas gandong untuk memperingati asal muasal Negeri Rutong.

"Setiap 5 tahun kita merayakan panas gandong, napaktilas daripada sejarah kita terus diperingati sebagai bagian dari keberadaan kami di Rutong," tuturnya.

Acara adat itulah yang kemudian dipromosikan menjadi destinasi wisata.

2. Konsep Ekowisata Rutong Biru dan Rutong Hijau

Secara letak geografis, Negeri Rutong dikelilingi laut dan gunung, sehingga sangat mungkin untuk menjadikannya wisata dengan branding Rutong Biru dan Rutong Hijau.

Rutong Biru yakni pemanfaatan kekayaan hasil laut hingga ke pengelolaan industri perikanan serta konservasi.

"Rutong Biru, terkait dengan pengembangan wilayah pesisir dan kelautan, dimana kita mengintegrasikan antara pengembangan perikanan tangkap, pengelolaan industri perikanannya, kemudian konservasi laut," jelas Maspaitella.