Maluku Terkini
Pemkab Maluku Tengah Perpanjang Status Tanggap Darurat Konflik Sosial Pelauw-Kariu
Lanjut, dari data posko penanganan pemulangan warga Kariuw yang didata pemerintah negeri setempat menyebutkan bahwa pada tanggal 10 Januari 2023 kemar
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNBON.COM - Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati Maluku Tengah Nomor : 360-96 Tahun 2023 tentang Penetapan Perpanjangan Kesepuluh status tanggap darurat bencana konflik sosial anatar Negeri Kariu den Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku. Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2023.
Berdasarkan press release Pemerintah Kabupaten Malteng yang diterima TribunAmbon.com, Kamis (12/1/2023) menyebutkan, Keputusan Bupati itu diterbitkan sebagai legal standing Pemerintah Daerah untuk melanjutkan penanganan penyelesaian masalah kemanusiaan antara kedua negeri.
"Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar warga Kariu yang telah Kembali ke Negerinya di Kariu serta upaya mempertahankan kondisi kondusif menuju relasi yang harmoni di Pulau Haruku terkhusus Negeri Pelauw dan Negeri Kariuw," tulis Kepala Dinas Infokom Maluku Tengah dalam releas tersebut.
Lanjut, dari data posko penanganan pemulangan warga Kariuw yang didata pemerintah negeri setempat menyebutkan bahwa pada tanggal 10 Januari 2023 kemarin, bertambah lagi 12 Kepala Keluarga (KK) telah kembalu kampung halaman mereka.
"Berdasarkan laporan dari Pemerintah Negeri Kariuw terdapat 12 kepala Keluarga dan 19 jiwa yang Kembali lagi kariu," jelasnya.
Ia merincikan, sebanyak delapan KK dengan jumlah jiwa 10 orang kembali dari Kota Ambon.
Sementara dua KK dengan jumlah jiwa dua orang kembali dari Papua dan Pulau Seram.
Ditambah lagi dua KK dengan jumlah jiwa tujuh orang kembali dari Negeri Aboru.
"Secara keseluruhan warga Kariu yang Kembali ke negerinya pada tanggal 10 Januari berjumlah 12 kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 19 orang," tutur dia.
Dengan demikian secara keseluruhan warga Kariuw yang telah Kembali terhitung sejak tanggal 19 Desember 2022 hingga 10 Januari 2023 berjumlah 213 KK dengan total jiwa 644 orang.
Sementara mereka yang belum kembali ke kampung halaman sampai hari ini tersisa 133 Kepala Keluarga yang tersebar di sejumlah titik seperti, Kota Ambon, Pulau Saparua dan Pulau Seram.
Baca juga: 11 Bulan di Pengungsian, Warga Kariu Akhirnya Bisa Rayakan Natal di Kampung Halaman
"Warga kariu yang masih belum Kembali ke kariu dirinci menurut lokasi saat ini adalah sebagai berikut ; di Negeri Aboru tersisa 17 Kepala Keluarga yang terdiri dari 64 jiwa; di Pulau Seram tersisa 15 Kepala Keluarga dengan 47 Jiwa; di Pulau Saparua tersisa 25 Kepala Keluarga dengan 75 jiwa; Di Pulau Ambon tersisa 75 Kepala keluarga dengan 401 jiwa," jelasnya.
Dijelaskan lagi, penanganan pemulangan warga Kariu dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar terus menjadi perhatian Pemerintah Maluku Tengah.
"Hingga hari ini 11 Januari 2023 (kemarin) pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar yang dilakukan oleh tim penanganan pemulangan warga Kariuw adalah pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah melalui Puskesmas Pelauw," tuturnya.
Selain penanganan kesehatan, Pemda Maluku Tengah melalui Dinas PUPR juga terus melakoni fungsinya dengan menyelesaikan 5 titik sumur bor dan tower penampungan air bersih dan rencananya akan menggali lagi 2 titik sumur bor untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di sana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.