Bentrok di Pulau Haruku

Warga Kariu Ditolak Saat Pulang ke Desanya, Kapolda Maluku Mohon Warga Menahan Diri

Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif benarkan ada penolakan pemulangan warga Kariu meskipun sudah dikawal aparat keamanan.

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Salama Picalouhata
Ist
Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif benarkan ada penolakan pemulangan warga Kariu meskipun sudah dikawal aparat keamanan.

Penolakan itu katanya, karena ada beberapa persyaratan yang belum terpenuhi oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

"Saat ini, sudah ada 157 saudara-saudara kita yang Kariu, dan pastinya memang masih ada riak-riak kecil, tapi menurut saya itu harus kita sikapi dengan hati dan kepala yang dingin," ucap Lotharia, Kamis (22/12/2022).

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan personel keamanan di lapangan telah melakukan pendekatan untuk mencegah aksi berikutnya.

"Ada beberapa persyaratan yang sudah dan ada yang belum, tetapi sesuai jadwal dan harapan kita saudara-saudara ini sudah bisa melaksanakan Natal di Kariu Minggu ini," tuturnya.

Lanjut dikatakan bahwa pemulangan warga Kariu telah dilaksanakan berdasarkan berbagai pertimbangan dan situasi.

"Memang tidak serentak seluruh pengungsi Kariu di Aboru dikembalikan, namun dilakukan secara bertahap," terangnya.

Baca juga: Kembali ke Kampung Halaman, Ribuan Warga Kariuw Terpaksa Tinggal di Rumah Ibadah

Lotharia Latif pun meminta warga yang melakukan penolakan menahan diri dan menjunjung tinggi rasa persatuan, kesatuan, dan semangat persaudaraan.

Apalagi lanjutnya, ini tinggal beberapa hari lagi sudah memasuki Hari Natal.

"Kalau ada masih kurang lebihnya dari persyaratan-persyaratan itu, pemerintah sebetulnya tidak mendiamkan, tapi juga melakukan langkah-langkah untuk secepatnya menyelesaikan," katanya.

"Katakanlah kerugian tanaman cengkeh yang diminta lebih diaktualkan, lebih didetilkan lagi karena ada beberapa yang belum masuk dan tercatat dan terdata. Yang kedua memberikan bantuan-bantuan sosial kepada kedua belah pihak, tidak hanya saudara-saudara kita yang Kariu tapi juga kepada saudara-saudara kita yang di Pelauw," ungkapnya.

Di sisi lain, Kapolda juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah turut membantu sehingga sampai hari ini seluruhnya masih berjalan aman dan terkendali.

"Saya berharap juga teman-teman media membantu kita untuk juga bila ada informasi-informasi yang mungkin tidak pas, itu bisa membantu menjelaskan bahwa sejauh ini pengamanan di sana masih berjalan sesuai dengan proses yang kita laksanakan," pintanya.

Mengenai penempatan 157 warga Kariu saat ini, Kapolda mengaku sementara ditampung di Gereja.

Sebab, lokasi sebelumnya yang disepakati yaitu Gedung Sekolah Dasar (SD) tidak terlalu mencukupi.

"Ini kesepakatan bersama agar lebih amannya kita geser dan kita tampung di Gereja di mana juga sudah dibantu ada dapur umum dan sebagainya, Jelasnya.

"Jadi jangan ada miss persepsi bahwa ini seolah-olah diusir lagi lalu ditampung di Gereja," pungkasnya.

Lotharia juga menyampaikan terima kasih kepada Raja Negeri Pelauw dan Penjabat Negeri Kariu yang secara bersama mau berkomunikasi dan menghadapi semua permasalahan ini dengan hati dan kepala yang dingin.

"Pemerintah di sini berdiri tidak hanya di salah satu sisi tetapi untuk semua kelompok baik itu mengakomodir keinginan saudara-saudara kita yang di Pelauw, dan juga mengakomodir saudara-saudara kita yang di Kariu. Negara hadir di atas semua warga," tegasnya.

Dikatakan, saat ini kedua belah pihak, telah mengajukan semua persyaratan saat dilaksanakan rekonsiliasi di kantor Gubernur Maluku.

Persyaratan yang diajukan tersebut, tentunya akan dipenuhi oleh pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan Pemerintah Provinsi.

"Kita doakan semuanya berjalan aman dan lancar tidak ada lagi persoalan-persoalan seperti ini," jelasnya.

Irjen Latif mengaku hingga saat ini, situasi dan kondisi di Kariu masih terpantau aman terkendali.

Apabila masih ada riak-riak maka tim akan turun untuk menerima apa yang menjadi tuntutan dan kembali menjelaskan kepada masyarakat.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved