Kebakaran di Ambon

Pelajar & Mahasiswa Pemuda Pancasila Bersihkan Lokasi Pengungsian Korban Kebakaran Lorong Tahu Ambon

SAPMA-PP membersihkan tumpukan sampah di tempat pengungsian warga korban kebakaran di Lorong tahu, Kota Ambon.

Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Salama Picalouhata
ist
Relawan SAPMA-PP Kota Ambon bantu bersihkan tumpukan sampah di tempat pengungsian korban kebakaran di Lorong Tahu, Pasar Mardika, Kota Ambon, Selasa (13/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sampah plastik jadi masalah baru pengungsi korban kebakaran Lorong tahu, Ambon.

Sampah plastik gelas kemasan air mineral, kantong kresek banyak berserakan di lokasi tenda pengungsian.

Ini membuat para pengungsi tidak nyaman dengan lingkungan tersebut.

Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA-PP) Wilayah Maluku menggelar pembersihan sampah di pengungsian korban terdampak kebakaran Lorong Tahu, tepatnya di Posko 4 Super Blok Mardika, Jalan Rijali Ambon. Selasa (13/12/2022).

Ketua SAPMA-PP Wilayah Maluku, Rifqi Abdul Basir Latuconsin mengatakan sampah banyak berserakan di sejumlah tenda. pengungsi.

Karenanya, mereka berinisiatif membersihkan lokasi tersebut agar para pengungsi bisa nyaman tinggal sementara di lokasi pengungsian.

Relawan SAPMA-PP Kota Ambon bantu bersihkan tumpukan sampah di tempat pengungsian korban kebakaran di Lorong Tahu, Pasar Mardika, Kota Ambon, Selasa (13/12/2022).
Relawan SAPMA-PP Kota Ambon bantu bersihkan tumpukan sampah di tempat pengungsian korban kebakaran di Lorong Tahu, Pasar Mardika, Kota Ambon, Selasa (13/12/2022). (ist)

"Banyak sampah yang terdapat di kawasan pengungsian, lalu kita coba untuk membantu membersihkan itu,” ujar Latuconsina.

Tak hanya itu saja, dia bersama teman-temannya berencana membuat trauma healing untuk posko tersebut.

Hal ini diupayakan untuk membuat mental dari anak-anak yang terdampak bisa segera pulih dan tak mengalami trauma kedepannya.

“Selanjutnya kita akan membuat trauma healing untuk anak-anak di posko ini,” Lanjutnya.

Gerakan bantuan non materil ini mereka lakukan karena dirasa sudah cukup banyak bantuan yang sudah di distribusikan.

Mereka juga membuat tempat sampah sementara dan mesosialisasikan peduli lingkungan dengan membuang sampah pada tempat sampah yang sudah mereka upayakan.

Sampah yang terkumpul dari gerakan ini sekitar 20 trash bag.

Ini menunjukan banyaknya tumpukan sampah di lokasi pengungsian. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved