Maluku Terkini

Siap-siap! Disperindag Maluku Tengah Bakal Bentuk Tim Operasi Pangakalan Mitan di Masohi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) akan membentuk tim operasi pangakalan Minyak Tanah ( Mitan ) di

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Lukman
MALUKU: Kepala Bidang Pengembangan Pasar Indag Maluku Tengah, Ramli Marasabessy saat diwawancara di Kantornya, Senin (14/11/2022). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) akan membentuk tim operasi pangakalan Minyak Tanah ( Mitan ) di Kota Masohi.

Hal ini dilakukan buntut dari kelangkaan Mitan yang terjadi di Kota Masohi dan sekitarnya belakangan ini.

"Kita akan bentuk tim untuk mengatasi masalah ini," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan, Disperindag Malteng, Ramli Marasabessy di Ruang Kerjanya, Senin (14/11/2022).

Namun, pihaknya terlebih dahulu akan menyusun kebijakan terkait dengan persoalan itu.

"Nanti masalah ini saya usulkan dulu ke Ibu Kadis setelah itu baru kebijakannya seperti apa, setelah itu baru kita bentuk tim, supaya kita bisa sama sama turun lapangan ke pangkalan-pangkalan yang ada di Kota Masohi," ujar dia.

Lanjut dia, jika ditemukan adanya kecurangan yang dilakukan pihak pangkalan dalam mendistribusikan bahan bakar kompor masak itu, maka akan disanksikan sesuai dengan kebijakan yang dibuat.

"Tentu, pasti ada langkah langkah ke sana. Kalau memang ada temuan kita akan sanksi tegas, bisa sampai cabut ijinnya,"tegas Kabid.

Diberitakan sebelumnya bahwa Warga Kota Masohi Maluku Tengah akhir-akhir ini kesulitan memperoleh Mitan.

Kondisi ini disebabkan para agen dan pengecer di kota itu menjual dengan harga tinggi dari harga normalnya.

Di mana pengecer menjual dengan harga Rp 28 hingga Rp 30.000 per lima liter. Sementara pangakalan atau agen biasanya menjual dengan harga Rp 19 hingga Rp 20.000.

Baca juga: Langka, Minyak Tanah di Masohi Tembus Angka Rp 30.000 Per Jeriken

Padahal harga het sesuai ketetapan pemerintah adalah 18.000.

Fandi Ahmad warga Sugiarto puncak, Kota Masohi mengaku, beberapa hari terakhir sangat sulit mendapatkan minyak tanah. Dan sekali dapat harga langsung naik dari harga biasanya.

"Saya keliling cari minyak tanah, dapat di pengecer itu satu gen Rp 30.000 padahal biasa itu kan 19.000 saja. Tapi mau bagaimana lagi, dari tadi taputar taputar tidak dapat terpaksa beli saja," kata Fandi di Masohi, Sabtu (12/11/2022).

Dikatakan, mestinya ini menjadi perhatian pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perdagangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved