Bentrok di Maluku Tenggara
Polisi Minta Masyarakat Hapus Foto dan Video Bentrok di Maluku: Agar Situasi Segera Kondusif
Foto dan video suasana bentrok antar desa di Maluku Tenggara semakin banyak tersebar di media sosial.
TRIBUNAMBON.COM -- Foto dan video suasana bentrok antar desa di Maluku Tenggara semakin banyak tersebar di media sosial.
Mulai dari grup-grup WhatsApp hingga Tiktok.
Polda Maluku pun mengimbau masyarakat agar berhenti menyebarluaskan foto dan video kejadian tersebut.
Pasalnya, hal tersebut dapat dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan isu liar di tengah masyarakat.
"Foto dan video situasi bentrokan mohon jangan disebarkan," pinta Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, Sabtu (12/11/2022).
Roem meminta agar foto dan video situasi bentrok dua desa di Maluku Tenggara itu tidak disebarluaskan karena hal tersebut hanya akan membuat suasana semakin memanas dan tidak kondusif.
"Karena menyebarkan dan memviralkan itu (video dan foto) hanya akan situasi akan semakin panas dan membuat warga terprovokasi," katanya.
Demi kebaikan bersama, ia pun meminta warga yang telah memposting foto dan video bentrok dua desa tersebut di media sosial agar segera menghapusnya.
Baca juga: Fakta Bentrok di Maluku Tenggara, Dua Desa Saling Serang karena Batas Wilayah
Roem lantas mengajak seluruh masyarakat Maluku khususnya Maluku Tenggara agar dapat memberikan dukungan moral kepada kedua desa yang terlibat bentrok agar suasana lebih tenang.
"Mari sama-sama kita memberikan dukungan kepada warga kedua desa agar tetap tenang. Kepada seluruh masyarakat Maluku mari kita berikan semangat agar kedua desa bisa kembali hidup rukun," ungkapnya.
Selain itu, dia juga meminta kesadaran dari kedua warga desa yang bertikai agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.
Saat ini, tambah Roem, aparat kepolisian sudah dikerahkan kedua desa untuk mencegah bentrok kembali terjadi.
Meski begitu mantan Kapolres Maluku Tenggara ini menilai sebanyak apapun aparat yang dikerahkan ke wilayah itu namun apabila tidak ada kesadaran dari warga maka tidak bentrok akan tetap terjadi.
"Sebanyak apapun aparat di sana kalau warganya tidak sadar maka potensi bentrok akan tetap terjadi, jadi kita minta warga kedua pihak mari menahan diri dan jangan lagi terprovokasi," ungkapnya.
Dari informasi yang diterima, hingga malam ini ketegangan masih terjadi antara kedua desa. Sejauh ini sudah ada lima satuan setingkat pelaton ganungan TNI dan Polri yang sudah berada di lokasi bentrokan.
Sebelumnya bentrok kedua warga desa ini menyebabkan sejumlah warga dari kedua desa terluka.
Untuk mencegah bentrok semakin meluas, sebanyak dua satuan setingkat pelaton (SST) dari Polres Maluku Tenggara telah dikerahkan ke lokasi bentrok.
