Ambon Hari Ini

Jajan Bubur Kacang Ijo Viral di Ambon; Pembeli Rela Begadang Tengah Malam

Burjo yang ada di Kota Ambon kali ini terlihat berbeda dengan yang ada di tempat lain.

Mesya
Tampak anak muda di Ambon sedang mengantri untuk beli burjo di kawasan depan Hotel Amans, Sabtu (5/11/2022) malam. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bubur kacang hijau atau yang disingkat burjo pada umumnya dikenal sebagai makanan penutup atau makanan ringan.

Namun, untuk burjo yang ada di Kota Ambon kali ini terlihat berbeda dengan yang ada di tempat lain.

Pasalnya, jajanan burjo yang bisa ditemui pada kawasan depan Hotel Ambon Manise (Amans), Jalan Pantai Mardika itu berhasil membuat para pembeli terpaksa harus begadang hingga tengah malam demi bisa mencicipi burjo yang satu ini.

Betapa tidak, jajanan burjo yang dijual sejak tahun 2005 mulai pukul 12 malam hingga pagi dini hari sering dikerumunin anak muda di Ambon.

Bahkan, anak muda di Ambon akan dinilai tidak gaul jika tidak pernah begadang dan mengantri untuk membeli burjo ini.

“Pokoknya tidak gaul kalau belum pernah rasa begadang tunggu jam 12 malam hanya untuk beli burjo,” kata salah satu pembeli, Jihan, Sabtu (5/11/2022) malam.

Tampak anak muda di Ambon sedang mengantri untuk beli burjo di kawasan depan Hotel Amans, Sabtu (5/11/2022) malam.
Tampak anak muda di Ambon sedang mengantri untuk beli burjo di kawasan depan Hotel Amans, Sabtu (5/11/2022) malam. (Mesya)

Baca juga: Ini Profil Lengkap Dua Perwira Polisi Asal Maluku yang Terseret Kasus Ferdy Sambo

Biasanya, setiap jam 12 malam, anak-anak muda di Ambon sudah mulai nongkrong di depan Amans menunggu kedatangan Mas Sutikno dengan gerobak burjonya.

Ada yang datang dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Ketika Mas Sutikno tiba dengan gerobaknya, satu per satu anak muda mulai mengantri untuk membeli.

Padahal, burjo yang dijual pria asal Jawa Tengah ini rupanya hanya terlihat sederhana saja seperti burjo lainnya.

Namun, entah menggunakan resep rahasia apa sehingga jajanan yang dimasak bersamaan dengan santan dan gula aren ini nampak sangat lezat untuk menjadi teman bergadang.

Bahkan laris setiap harinya sebanyak 150 porsi.

“Dari tahun 2005 sampai sekarang lakunya 150 porsi setiap hari,” ungkap Mas Sutikno.

Disajikan dalam mangkuk atau gelas plastik berukuran sedang dengan cita rasa yang manis dan tekstur kental.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved