KONI SBB
Hanya Diberi Rp 200 Juta, KONI SBB Ancam Kerahkan Seluruh Atlet Kepung Kantor Bupati
Hal dikemukakan Ketua KONI SBB menyusul anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah jauh dari permintaan.
Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
SBB, TRIBUNAMBON.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menilai Pemerintah Daerah Seram Bagian Barat (SBB) gagal membangun sumber daya manusia melalui olahraga.
Hal dikemukakan Ketua KONI SBB menyusul anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah jauh dari permintaan.
Yakni hanya Rp 200 juta dari permintaan KONI SBB sebesar Rp 700 juta untuk laga pada Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV di Kota Ambon.
"Pemda SBB gagal membangun SDM dari bidang olahraga. Pj Bupati sudah menyanggupi pembiayaan Popmal IV, ternyata lain cerita. Jika penambahan anggaran direspon lambat, Kita akan berdemonstrasi besar-besaran di kantor Bupati," tegas Ketua KONI SBB, Fredy Pentury kepada TribunAmbon.com melalui sambungan telepon, Sabtu (29/10/2022).
Dia pun mengancam, bakal menurunkan seluruh atlet mengepung kantor Bupati untuk menyampaikan tuntutan mereka.
"KONI dan seluruh cabang olahraga akan menyampaikan protes langsung di kantor Bupati. Gagalnya Pemda ini akan kami beritahukan di jumpa pers mendatang," imbuhnya.
Dijelaskan, langkah itu terpaksa diambil sebagai jalan menyadarkan Pemda dari mimpi panjang, pasalnya penambahan dana dibahas di DPRD secara bersama tapi belum ditanggapi.
Harusnya, Pemda merespon masalah permintaan penambahan anggaran sehari setelah pembahasan, soalnya segala kebutuhan cabor tidak dijual di Maluku.
Baca juga: Hanya Dapat Rp 200 Juta, Kontingen Seram Bagian Barat Terancam Batal Ikut Popmal IV
Baca juga: Tentang Kota Ambon di Mata Romie Kermite; Seperti Kopi
"Terakhir (26/10) lalu, KONI, DPRD, Dispora, dan Sekda bicarakan perihal itu. Sekda bakal berkonsultasi lebih dulu ke Pj Bupati," ungkapnya.
Menurutnya, Pemda menyikapi permintaan KONI dengan sebelah mata, padahal berulang-ulang kali disampaikan.
Surat audiens dilayangkan tiga kali tapi Pj Bupati selalu menghindar.
"Maksudnya apa? Ini kita mau ketemu untuk membahas kepentingan daerah kok menghindar terus," tandasnya. (*)