Ambon Hari Ini
Warga Ambon Mau Pindahkan Makam Jenazah Keluarganya dari TPU Covid-19, Kaget Harus Bayar 23 Juta
Sebab, seperti yang diketahuinya, ada beberapa jenazah di TPU Covid-19 Hunuth yang telah dipindahkan pihak keluarga lainnya.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Warga Kota Ambon berniat memindahkan makam jenazah keluarganya dari Tempat Pemakaman Umum ( TPU ) Covid-19 di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon.
Ialah Franseska Matulessy yang terkaget setelah mendapat informasi harus membayar biaya pemindahan makam yang nilainya sangat besar.
"Ada informasi dari kerabat bahwa ada keluarga yang telah memindahkan jenazah dari TPU Covid-19 dengan membayarkan uang sejumlah Rp. 23 juta," kata Matulessy kepada TribunAmbon.com, Selasa (25/10/2022).
Karena informasi itu, hingga kini niatannya itu belum terealisasi, padahal permintaan terakhir almarhum ibunya agar dimakamkan di halaman rumah, kawasan Karang Panjang.
Kami beserta keluarga ingin memindahkan jenazah almarhum ibu dikarenakan pesan yang disampaikan sebelum beliau meninggal," ucapnya, Selasa (25/10/2022).
Mendengar jumlah uang yang harus disetor begitu besar, lantas Matulessy meminta kepada Pemkot Ambon menjelaskan terkait persoalan tersebut.
"Kami ini mau memindahkan jenazah keluarga kami lantas biaya yang segitu besar dipakai untuk apa?," tanya Matulessy.
Baca juga: Bodewin Wattimena Janji Naikan Upah Tenaga Honorer
Sebelumnya Matulessy telah meminta secara terbuka di sosial medianya agar Pemerintah Kota ( Pemkot ) Ambon memenuhi permintaan tersebut.
Sebab, seperti yang diketahuinya, ada beberapa jenazah di TPU Covid-19 Hunuth yang telah dipindahkan pihak keluarga lainnya.
Pantauan TribunAmbon.com di TPU Covid-19 Hunuth, pukul 15.00 WIT, setidaknya empat makam yang tampak sudah dibongkar.
Material beton makam-makam tersebut tampak berserakan di area TPU.
Sementara makam lainnya masih terlihat utuh.
Hal itu juga yang memperkuat Matulessy untuk segera memindahkan makam ibunya ke pekarangan rumahnya.(*)