Pasar Mardika Ambon

Lapak Kosong di Pasar Mardika Bakal Dibongkar, Bodewin Wattimena; Tak Ada Ganti Rugi

Namun, solusi itu diambil untuk mengatasi persoalan keluarnya ratusan pedagang akibat dari pengerjaan revitalisasi Pasar Mardika awal tahun 2022 lalu.

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Mesya
PASAR MARDIKA: Tampak bangunan lapak kosong diatas trotoar Pasar Mardika Ambon, Selasa (4/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menegaskan bahwa Pemerintah Kota ( Pemkot ) Ambon tidak akan mengganti rugi lapak kosong di Pasar Mardika yang nantinya terkena dampak pembongkaran dari pemerintah.

"Kan sudah ada imbauan. Kalau merasa sudah membeli di Pasar Mardika silakan masuk. Sebab jika kita sudah bongkar, tak ada ganti rugi disana," kata Bodewin Wattimena kepada wartawan di Ambon, Selasa (4/10/2022).

Menurutnya, pembangunan lapak di atas trotoar kawasan Pasar Mardika bukan atas kesengajaan Pemkot Ambon.

Namun, solusi itu diambil untuk mengatasi persoalan keluarnya ratusan pedagang akibat dari pengerjaan revitalisasi Pasar Mardika awal tahun 2022 lalu.

"Karena tak ada tempat lain lagi makanya dibangun di lokasi sekarang. Nah, yang akan saya bongkar itu pedagang yang sudah membeli lapak tapi tidak memanfaatkannya," jelasnya.

Dikatakan, Pemkot menginginkan agar pedagang bisa tertib dan tidak lagi berjualan di badan jalan maupun dalam terminal Mardika.

"Kita mau kota ini tertata baik. Kita tidak ingin ada kemacetan yang berarti di kawasan pasar," sebutnya.

Ditanya tentang berapa lapak yang masih kosong, ia mengaku, belum mengetahuinya secara pasti.

"Saya sudah perintahkan Disperindag untuk mendata semua mana yang sudah beli tapi belum masuk dan mana yang belum dibeli sama sekali," cetusnya.

Yang pasti, lanjutnya, edaran dari Pemkot Ambon bahwa tanggal 1 Oktober nanti akan dilakukan pembongkaran, itu hanya bersifat imbaun.

"Kita akan evaluasi lagi. Tapi bulan ini akan dilakukan pembongkaran lapak yang dikatakan mubazir," tukas Bodewin.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved