Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Presiden Madura United Achsanul Qosasi Tanggapi Tragedi Kanjuruhan: Semua Pengurus PSSI Harus Mundur

Presiden Madura United Achsanul Qosasi menilai semua pengurus PSSI harus mundur sebagai bentuk kepedulian terhadap korban tragedi Kanjuruhan.

Kolase Instagram achsanul.qosasi/Surya Malang
Presiden Madura United Achsanul Qosasi menilai semua pengurus PSSI harus mundur sebagai bentuk kepedulian terhadap korban tragedi Kanjuruhan dan keluarganya. 

"Saya perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelengaraannya," ucap Jokowi dalam video yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, pada Minggu pagi.

"Khusus Kapolir saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini."

"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengalaman dilakukan."

Baca juga: Penyebab Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang Tewaskan 129 Orang, Kapolda: Suporter Diduga Kecewa

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ratusan korban dalam kerusuhan Arema vs Persebaya dan berharap tragedi tersebut menjadi yang terakhir.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air," tegas Jokowi.

"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaaan seperti ini di masa yang akan datang"

"Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," tutup Jokowi.

Kerusuhan suporter terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengungkapkan hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan sebanyak 130 orang.

Kemudian untuk korban luka-luka bertambah dari 180 orang menjadi 191 orang.

“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Tribunnews.com, Surya Malang)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved