Global

Kementerian Luar Negeri Prancis Mengutuk dan Menyerukan Penyelidikan atas Kematian Mahsa Amini

Dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari Reuters, Kementerian Luar Negeri Prancis  menyampaikan bahwa kematian perempuan Iran di tangan polis

Editor: Adjeng Hatalea
REUTERS
MAHSA AMINI: Koran dengan gambar sampul Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam terlihat di Teheran, Iran 18 September 2022. 

HASHTAG SURGA

Pada Minggu sore, tagar Persia #MahsaAmini telah mencapai 1,63 juta mention di Twitter.

Amini berasal dari wilayah Kurdistan negara itu, di mana ada juga protes pada hari Sabtu, termasuk di pemakaman di kota kelahirannya Saqez.

Antara 8 hingga 10 juta orang Kurdi tinggal di Iran.

Pengawal Revolusi Iran telah memadamkan kerusuhan di wilayah Kurdi negara itu selama beberapa dekade, dan pengadilan garis keras telah menghukum banyak aktivis dengan hukuman penjara yang lama atau kematian.

Polisi menindas demonstrasi di Saqez.

Menurut video yang diposting online setidaknya satu orang mengalami cedera kepala

Behzad Rahimi, seorang anggota parlemen untuk Saqez, mengatakan kepada kantor berita semi-resmi ILNA bahwa beberapa orang terluka dalam pemakaman itu. "Salah satunya dirawat di Rumah Sakit Saqez setelah dipukul di bagian ususnya dengan bantalan bola," katanya.

Namun, kelompok hak asasi Kurdi Hengaw mengatakan bahwa 33 orang terluka di Saqez. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi jumlah tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved