Mitan Langka
Sempat Kurangi Kuota Mitan ke Maluku, DPRD Bakal Ketemu BPH Migas
Sementara, kebutuhan Mitan di Maluku tiap tahun alami peningkatan terutama di 2022 pasca kembalinya aktivitas warga seperti semula.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – DPRD Maluku berencana menemui Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BPH Migas) di Jakarta terkait permasalahan Minyak Tanah (Mitan) di Maluku.
Pasalnya, kuota Mitan di Maluku oleh BPH Migas pada 2022 sama dengan 2021 yang sempat dikurangi sebanyak dua persen.
Sementara, kebutuhan Mitan di Maluku tiap tahun alami peningkatan terutama di 2022 pasca kembalinya aktivitas warga seperti semula.
“Kebutuhan kan meningkat, kenapa harus dikurangi dan tahun ini sama seperti sebelumnya,” kata Ketua Komisi II DPRD Maluku, Johan Lewerissa saat rapat bersama PT. Pertamina dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Gedung Baileo Karpan, Kamis (1/9/2022).
Lewerissa juga minta pendampingan Pertamina bersama Dinas ESDM Maluku guna mempertanyakan hal ini ke BPH Migas.
“Nanti kalau bisa Pertamina dan ESDM juga ikut,” tambahnya.
Sementara itu, Sales Area Manager Retail Maluku PT. Pertamina, Wilson Eddi Wijaya mengeklaim pihaknya bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meminta penambahan kuota mitan dan telah terpenuhi.
Di Agustus 2022 pun sebanyak 2.500 Kilo liter mitan telah disalurkan.
“Kuota yang diberikan saat ini sudah kembali normal. Bahkan saat ini kami telah melakukan ekstra dropping (menyalurkan minyak tanah melebihi kuota),” jelasnya.
Baca juga: Pertamina Tak Segan Beri Sanksi hingga Pemutusan Kontrak bagi Agen Penjual Mitan yang Nakal
Terkait indikasi penimbunan, Wilson menegaskan akan memberi sanksi bagi agen maupun penyalur yang main-main.
"Dan apabila ditemukan agen kami bahkan pangkalan yang melakukan kesalahan kami akan tindak, bahkan putus kontrak. Selebihnya itu ada pengawasannya ada di daerah,” tegasnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli dalam jumlah yang banyak, atau pun panik buying.
"Bagi masyarakat ikutlah instruksi dari surat edaran Sekot Ambon yang menyatakan belilah 5 sampai 10 liter, sehingga semua masyarakat bisa kebagian," tandasnya.(*)
