Pemkot Ambon: Batasan Pembelian Minyak Tanah Tak Ada Kaitan dengan Rencana Konversi ke Gas Elpiji

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon pastikan batasan pembelian minyak tanah tak ada kaitan dengan rencana konversi ke gas elpiji.

Kepastian itu disampaikan melalui surat edaran pemberitahuan kepada para lurah dan dan kepala desa atau raja se-Kota Ambon yang ditandatangani Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse.

Tertuang tiga poin penting dalam surat pemberitahuan bernomor 541.31/7527/SEKKOT itu, yakni ;

1. Pemerintah Kota Ambon menyurat Marketing Branch Manager Maluku PT. Pertamina Persero Regional VII di Ambon untuk penambahan stok minyak tanah sejak 4 agustus 2022 dan hal ini telah direalisasikan.

2. Ketersediaan stok minyak tanah untuk Kota Ambon dapat mencukupi hingga 30 hari ke depan sesuai laporan Marketing Branch Manager Maluku PT. Pertamina Regional VII di Ambon saat pertemuan dengan dinas ESDM Provinsi Maluku pada 12 Agustus 2022.

3. Belum adanya program konversi minyak tanah ke gas elpiji dari pemerintah untuk kabupaten/kota se-Provinsi Maluku.

Baca juga: Aturan Baru Naik Pesawat Berlaku Mulai Hari Ini di Bandara Pattimura, Penumpang Wajib Vaksin Booster

Baca juga: Kebijakan Baru; Beli Minyak Tanah di Ambon Dibatasi, Satu KK Hanya Boleh Beli 5 Liter

Dalam surat edaran itu, Pemkot Ambon juga meminta kepada lurah, kepala desa atau raja se-Kota Ambon untuk menyampaikan hal itu kepada seluruh masyarakat.

Lurah, kepala desa atau raja se-Kota Ambon juga harus turut mengawasi sehingga masyarakat tidak merasa panik atau takut terhadap kelangkaan minyak tanah yang ada.

“Termasuk mengawasi adanya dugaan menimbun minyak tanah dalam jumlah yang banyak dan pastikan masing-masing keluarga tetap membeli sesuai kebutuhan sehari-hari,” kata Agus Ririmasse.