Maluku Terkini
Persoalkan Sampah Drainase, Lurah Namaelo Minta Perhatian Dinas PUPR Malteng
Kepala Kelurahan (Lurah) Namaelo, Rusman Angkotasan meminta perhatian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Maluku Tengah.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Kelurahan (Lurah) Namaelo, Rusman Angkotasan meminta perhatian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Maluku Tengah.
Ia mempersoalkan drainase atau saluran air yang ada di Jalan Salahutu, Kota Masohi tepat di depan Kantor Lurah Namaelo.
Pasalnya, selain tidak lebar, drainase juga hampir tertutupi material tanah.
Akibatnya, ketika musim penghujan, sampah dengan material tanah dan lumpur meluber hingga ke kawasan depan Kantor Kelurahan Namaelo.
"Kita sudah sempat sampaikan itu ke Dinas PU tapi sampai hari ini belum ada penanganan apa-apa akibatnya kalau hujan kompleks selalu kotor dengan lumpur dan sampah," ujar Angkotasan kepada Tribunbon di Masohi, Selasa (23/8/2022).
Lanjutnya, debit air yang tinggi di setiap kali musim penghujan membuat drainase di kawasan itu tidak mampu menampung.
Akibatnya air meluap hingga menutupi badan jalan.
• 2 Mobil Truk Diarahkan Angkut Sampah dan Lumpur di Depan Kantor Lurah Namaelo
Dampak yang terjadi setiap tahunnya selain merendam rumah rumah warga di kawasan itu, juga menyisahkan banyak lumpur bercampur sampah hingga mengotor jalanan di kompleks itu.
"Makannya air selalu tergenang disini, belum kalau kalau habis banjir biasanya seperti ini, banyak sampah dan lumpur,"tutur Angkotasan.
Ia sudah pernah menyuarakan persoalan itu ke Kepala Dinas PUPR Hasan Firdausi. namun sampai detik ini upaya itu belum berbuah hasil
"Sudah saya sudah bicara dengan pak kadis langsung juga dan beliau bilang semua sudah masuk perencanaan tahun ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa kawasan tersebut sering tergenangi air kala musim hujan tiba.
Termasuk Selasa pagi tadi.
Dimana hujan dengan intesintas cukup tinggi mengakibatkan drainase di kawasan itu tidak mampu menampung debit air yang mengalir dari arah kompleks pahlawan.
Akibatnya air yang menutupi badan jalan di kawasan itu menyisahkan banyaknya sampah bercampur lumpur menutupi badan jalan di kawasan itu.
"Sablah sini (kawasan ini) tadi sampah talamburang (berhamburan) disini palileng banyak, tapi teman teman sudah bersihkan semua," tutup Latupono.(*)