Kekasih Beberkan Ancaman yang Diterima Brigadir J: Kalau Menemui Putri Candrawathi akan Dibunuh
Brigadir J sempat menelepon Vera untuk menceritakan ancaman pembunuhan yang diterimanya, Kamis (7/7/2022) sehari sebelum tewas ditembak.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Setelah menyerahkan hasil autopsi, Ade mengungkapkan temuannya bersama tim forensik terkait luka di tubuh Brigadir J.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada luka kekerasan selain dari senjata api.
"Jadi, saya bisa yakinkan, sesuai hasil pemeriksaan kami pada saat kita lakukan autopsi maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," kata Ade, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (22/8/2022).
Ade pun kembali menegaskan, tim forensik telah melakukan pemeriksaan sesuai keilmuan hingga mendapatkan hasilnya.
"Jadi, luka-luka yang kita dapati semua tempat yang mendapatkan informasi dari keluarga yang diduga ada kekerasan di sana. Namun, kami sudah bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban,"
Baca juga: Soal CCTV yang Perlihatkan Kronologi Pembunuhan Brigadir J, Ahli Forensik Digital; Jelas Itu Diedit
Lebih lanjut, Ade menjelaskan terkait luka tembak yang masuk ke tubuh Brigadir J.
"Kita melihat bukan arah tembakan, tetapi arah masuknya anak peluru, kita lihat ada 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak ke luar," ucapnya.
Ade juga menyebut, dari luka tersebut, terdapat dua luka fatal di tubuh Brigadir J.
"Ada dua luka yang fatal, yaitu luka di dada dan kepala," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ade juga memastikan, tim dokter forensik bekerja melakukan autopsi ulang secara independen.
Dalam proses pemeriksaan selama 4 minggu ini, Ade menyebut, tidak ada tekanan dari pihak manapun kepada tim dokter forensik.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Kompas.com, Tribunnews.com)
