Perbedaan Kleptomania dan Mengutil, Sama-sama Mencuri tapi Beda Motif
Orang-orang yang mengidap kleptomania biasanya mencuri bukan karena tidak mampu membeli barang yang mereka ambil diam-diam di toko.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNAMBON.COM - Meski sama-sama mengambil barang milik orang lain tanpa izin, ada perbedaan antara pengidap kleptomania dan mengutil.
Mengutil adalah tindakan mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin, biasanya lebih spesifik ke mangambil barang dari toko.
Sementara kleptomania, menurut my.clevelandclinic.org adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang merasakan dorongan yang tidak terkendali untuk mencuri sesuatu.
Adapun perbedaan antara kleptomania dan mengutil, orang kleptomania biasanya tidak berencana untuk mencuri sebelumnya.
Orang-orang yang mengidap kleptomania biasanya mencuri bukan karena mereka tidak mampu membeli barang yang mereka ambil diam-diam di toko.
Mereka mencuri hanya karena memiliki masalah pengendalian impuls.
Orang yang memiliki gangguan kleptomania sering merasa bersalah yang kuat setelah menyelesaikan pencurian.
Mereka sering tidak ingin terus mencuri, tetapi mereka tidak dapat menghentikan diri mereka sendiri.
Baca juga: Alami Gangguan Mental, Kondisi Aliando Syarief Berangsur Membaik, Kini Harus Banyak Berkomunikasi
Sementara itu, pengutil biasanya telah merencanakan terlebih dahulu sebelum mencuri.
Pengutil biasanya karena alasan keuangan, tekanan teman sebaya, atau mencari sensasi.
Kleptomania adalah gangguan psikologis yang unik, sedangkan mengutil sering dimulai sebagai penilaian yang buruk.
Namun, banyak orang yang mengutil karena coba-coba menjadi kecanduan dan terburu-buru mencuri.
Faktanya, sekitar lima puluh persen dari semua pengutil termasuk dalam kategori 'pencuri kompulsif yang membuat ketagihan'.
Baik orang yang memiliki kleptomania maupun orang yang kecanduan mencuri seringkali membutuhkan bantuan medis untuk menghentikan pencurian mereka.
Namun, pengutil yang tidak kecanduan mencuri sering kali berhenti mengutil dengan sendirinya.
Baca juga: Manfaat Akar Teratai untuk Kesehatan: Atur Suasana Hati dan Jaga Kesehatan Mental
Gejala Kleptomania:
1. Biasanya, orang dengan Kleptomania merasa tidak mampu dalam menahan dorongan yang kuat untuk mencuri barang.
2. Seseorang merasakan ketegangan atau antisipasi sebelum mencuri.
3. Setelah mencuri akan merasakan kesenangan, kelegaan atau emosi positif lainnya.
4. Penderita kleptomania merasa bersalah, malu atau menyesal setealah emosi positifnya memudar.
5. Sebagian penderita Kleptomania akan membuang barang curian atau memberikannya kepada orang lain.
6. Siklus Kleptomania akan berulang.
Baca juga: Ciri IQ Tinggi Dilihat dari Kepribadian, Apakah Anda Salah Satunya?
Penyebab Kleptomania
Menurut beberapa teori, yang menjadi akar dari Kleptomania adalah adanya perubahan di otak.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui penyebab dari Kleptomania.
Berikut penyebab Kleptomania yang dikutip dari mayoclinic.org:
1. Serotonin
Serotonin merupakan masalah dengan bahan kimia otak yang terjadi secara alami (neurotransmitter).
Serotonin juga dianggap dapat membantu mengatur suasana hati dan emosi.
Seseorang yang rentan dengan perilaku impulsif, maka akan menghadapi tingkat serotonin yang rendah.
2. Gangguan Adiktif
Bagi penderita Kleptomania, jika sudah melakukan pencurian akan dapat menyebabkan pelepasan dopamin (neurotransmiter lain).
Dopamin dapat membuat perasaan yang menyenangkan setelah mencuri.
Kemudian rasa kesenangan tersebut dilakukan berulang kali.
3. Sistem Opioid Otak
Sistem opioid otak akan mengatur dorongan.
Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat lebih sulit untuk menahan dorongan.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)
