Maluku Terkini
Andrianita Sebut Perpustakaan Berbasis Inklusi Bisa Entaskan Kemiskinan di Maluku
Program Perpustakaan berbasis inklusi sendiri merupakan Perpustakaan yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Bidang Pengembangan, Pengelolaan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maluku, Andrianita, sebut perpustakaan berbasis inklusi bisa mengentaskan kemiskinan di Maluku.
Hal itu disampaikannya saat Peer Learning Meeting (PLM) oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang digelar di Hotel Santika, Ambon, Selasa (12/7/2022) pagi.
"Perpustakaan berbasis inklusi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku, dengan begitu, dapat membantu masyarakat beranjak dari kemiskinan," kata dia.
Baca juga: Dorong Kemampuan Anak, Dinas Perpustakaan Kota Tual Ajak Anak Bermain Puzzle
Baca juga: Tenaga Honorer Bakal Dihapus, Amir Rumra Sebut Bakal Berdampak pada Angka Kemiskinan di Maluku
Pasalnya kata dia, perpustakaan berbasis inklusi merupakan perpustakaan yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan untuk berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia.
Oleh karenanya, Perpusnas melakukan pelatihan kepada para pengelola perpustakaan tingkat kota/kabupaten juga desa di Maluku.
Sebanyak 6 perpustakaan tingkat Kota/kabupaten dan 1 perpustakaan desa di Maluku pun mengikuti kegiatan tersebut.
Andrianita melanjutkan, saat ini fungsi perpustakaan sendiri tak hanya sebagai tempat menyimpan, meminjam, dan membaca buku, akan tetapi lebih dari itu, dan melibatkan seluruh lapisan elemen masyarakat.
"Saat ini perpustakaan bukan hanya sebagai tempat menyimpan, meminjam, dan membaca buku saja, tetapi dapat menghadirkan program-program yang juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia disekitarnya," kata dia.
Sebagai contoh, beberapa perpustakaan di Maluku yang telah menjalankan program perpustakaan berbasis inklusi, terbukti dapat melibatkan masyarakat untuk menghasilkan produk UMKM yang memiliki harga jual tinggi, seperti manisan cabai, manisan tomat, dan lain sebagainya.
Diketahui, Perpusnas RI, telah menyelenggarakan kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sejak tahun 2018 lalu.
Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang unggul melalui kegiatan literasi.(*)