Murad Tantang Mahasiswa Duel
Soal Gubernur Tantang Pendemo Berkelahi, Salampessy Sebut Itu Sapaan Akrab Orang Maluku
Penjabat (Pj) Bupati Buru, Djalaludin Salampessy memastikan Gubernur Maluku Murad Ismail tidak benar-benar menantang pendemo berkelahi.
Penulis: Fandi Wattimena | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fandi Wattimena
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat (Pj) Bupati Buru, Djalaludin Salampessy memastikan Gubernur Maluku Murad Ismail tidak benar-benar menantang pendemo berkelahi.
Dijelaskan, ucapan Murad Ismail di Pelabuhan Merah Putih Namlea, Sabtu, (09/07/2022) itu hanya sekedar sapaan akrab orang Maluku.
Dia pun mengingatkan warga tidak salah menafsirkan.
"Jadi memang tadi ada insiden, bukan penafsiran ajak berkelahi. Itu cara sapaan saja sebagai orang Maluku. Saya tidak setuju kalau sesuatu yang kemudian diterjemahkan buruk," kata Salampessy dikutip dari Kominfo Maluku, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Ajudan Gubernur Maluku Hapus Video Liputan Jurnalis Molucca TV, Ini Sikap IJTI
Lanjutnya, masyarakat seharusnya menilai positif kunjungan Gubernur ke Pulau Buru.
Apalagi ada sejumlah proyek infrastruktur yang diresmikan.
"Jadi memang kita mesti meresponi dari aspek kemajuan. Saya lihat justru teman-teman responi negatif. Apalagi, beliau kunjungan sampai di Waegeren. Mesti kemajuan dan perubahan pembangunan mesti responi positif," katanya.
Menurut Salampessy, kedatangan Murad bahkan harus di apresiasi karena jarang Gubernur menyempatkan waktu Salat Ied bersama warga di kabupaten.
"Saya kira ini jarang dilakukan pemimpin terdahulu. Beliau sangat rindu sholat Id bersama masyarakat," pungkasnya.
Diketahui, Gubernur Maluku sempat mengeluarkan kalimat tantangan berkelahi sebagai respon aksi unjukrasa sekelompok warga saat kegiatan peresmian sejumlah proyek infrastruktur di Pelabuhan Merah Putih Namlea.
Usai insiden itu, Ajudan Gubernur Maluku sempat memaksa salah seorang wartawan untuk menghapus video yang merekam pernyataan Murad tantang berkelahi pendemo. (*)