Demo Unpatti
Protes Biaya Kuliah Mahal, DPMU dan DPMF Unpatti Dinilai Gagal
Dalam orasinya, para mahasiswa tersebut menilai keterwakilan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU), dan Dewan Perwakilan Mahasiswa
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Masih soal biaya kuliah mahal, aksi unjuk rasa gerakan mahasiswa peduli kampus Universitas Pattimura (Unpatti), berlanjut ke gedung registrasi, Senin (27/6/2022) sore.
Belasan mahasiswa yang memprotes biaya Kuliah mahal itu kembali menggelar orasi dan membakar sebuah ban tepat di teras gedung registrasi yang tak jauh dari Pujasera.
Dalam orasinya, para mahasiswa tersebut menilai keterwakilan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU), dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakuktas (DPMF) di Unpatti, gagal dalam tugasnya.

"Dalam hal ini, kami menilai, DPMU dan DPMF sendiri telah gagal dalam mewakili mahasiswa Unpatti secara keseluruhan," kata Alfian Hulihulis.
Pasalnya, kenaikan biaya kuliah yang dilakukan secara tiba-tiba ini, tak melalui sosialisasi sebelumnya.
"Tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan, tiba-tiba biaya naik," kata dia.
Ia melanjutkan, DPMU dan DPMF sendiri, seharusnya dapat menentang kebijakan kampus yang dirasa merugikan mahasiswa pada umumnya.
Baca juga: Mahasiswa Unpatti Demo, Protes Biaya Kuliah Mahal
"DPMF dan DPMU jangan hanya iya pak, iya pak saja, tapi akomodir keinginan mahasiswa Unpatti secara umum," teriaknya.
Diketahui, biaya kuliah yang mahal tersebut meliputi, biaya formulir pendaftaran yang semula Rp 250 ribu, kini menjadi Rp 300 ribu.
Sedangkan biaya ujian proposal yang semula Rp 500 ribu kini menjadi Rp 750 ribu.
Sementara, untuk biaya ujian skripsi sendiri bahkan melonjak naik dari yang semula Rp 750 ribu menjadi Rp 1 juta lebih.(*)