Penyebab Cerebral Palsy dan Gejalanya, Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah Lebih Berisiko
Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, bayi yang lahir secara prematur lebih berisiko.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Hal ini bahkan jarang terjadi pada anak kembar, ketika salah satu kembar memiliki cerebral palsy, 90 % dari saudara kembar tidak akan memiliki cerebral palsy.
Betapapun kecilnya statistik ini, mereka cukup untuk menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa faktor genetik yang terlibat dalam cerebral palsy.
Para peneliti umumnya percaya bahwa disposisi genetik untuk karakteristik tertentu, yaitu prematuritas atau masalah jantung, dapat memulai rangkaian peristiwa (jalur kausal) yang dapat mengakibatkan seorang anak mengalami palsi serebral.
Baca juga: 15 Penyebab Darah Rendah, Bisa Terkait Kondisi atau Penyakit Tertentu
Gejala cerebral palsy
Gejala cerebral palsy biasanya tidak langsung terlihat setelah bayi lahir.
Tanda-tanda cerebral palsy biasanya terlihat selama 2 atau 3 tahun pertama setelah bayi lahir.
Adapun gejala yang dialami pada anak yang menderita cerebral palsy, menurut nhs.uk, antara lain:
- keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan. Misalnya, tidak bisa duduk saat berusia 8 bulan atau tidak berjalan pada usia 18 bulan
- tampak terlalu kaku atau terlalu floppy
- lengan atau kaki lemah
- gerakan gelisah, tersentak-sentak atau kikuk
- gerakan acak dan tidak terkendali
- berjalan berjinjit
- berbagai masalah lain, seperti kesulitan menela , masalah berbicara, masalah penglihatan dan ketidakmampuan belajar
Tingkat keparahan gejala dapat sangat bervariasi. Beberapa orang hanya memiliki masalah kecil, sementara yang lain mungkin sangat terlihat kekurangan pada fisiknya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/cerebral-palsy-adalah-sekelompok-gangguan-gerakan-otot.jpg)