Penyebab Cerebral Palsy dan Gejalanya, Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah Lebih Berisiko
Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, bayi yang lahir secara prematur lebih berisiko.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
- masalah pembekuan darah (trombofilia)
- ketidakmampuan plasenta untuk menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin yang sedang berkembang
- ketidakcocokan golongan darah RH atau ABO antara ibu dan bayi
- infeksi ibu dengan campak Jerman atau penyakit virus lainnya pada awal kehamilan
- infeksi bakteri pada ibu, janin atau bayi yang secara langsung atau tidak langsung menyerang sistem saraf pusat bayi
- kehilangan oksigen yang berkepanjangan selama kehamilan atau proses melahirkan, atau penyakit kuning parah segera setelah lahir.
Baca juga: Kisah Kakek Ali, Penderita Penyakit Stroke yang Sembuh dengan Terapi Air Laut di Pantai Perahu Poka
Golongan yang paling beresiko menderita cerebral palsy
Telah diidentifikasi bahwa empat kelompok, secara statistik, memiliki risiko palsi serebral yang lebih besar.
1. Laki-laki, laki-laki berisiko lebih besar mengalami cerebral palsy
2. Bayi prematur - Prematuritas dikaitkan dengan tingkat palsi serebral yang lebih tinggi
3. Bayi kecil - Berat badan lahir rendah dikaitkan dengan tingkat cerebral palsy yang lebih tinggi.
Ini mungkin akibat prematuritas atau pertumbuhan intrauterin yang lambat.
4. Bayi kembar, kembar tiga, dan kelahiran kembar yang lebih tinggi.
Baca juga: Gejala Penyakit Gagal Ginjal Akut yang Harus Diwaspadai
Apakah cerebral palsy merupakan penyakit genetik atau keturunan?
Cerebral palsy familial (menurun) jarang terjadi, sekitar 1 % orang dengan cerebral palsy akan memiliki saudara kandung dengan kondisi tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/cerebral-palsy-adalah-sekelompok-gangguan-gerakan-otot.jpg)