Global
Abaikan Ultimatum, Ukraina Tetap Berjuang Pertahankan Severodonetsk
Rusia mengatakan kepada pasukan Ukraina yang bersembunyi di sebuah pabrik kimia di sana untuk meletakkan senjata mereka mulai Rabu (15/6/2022) pagi, s
Berbicara kepada lusinan menteri pertahanan NATO yang bertemu di Brussel untuk memperdebatkan langkah mereka selanjutnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan invasi itu kini dalam tahap yang sangat penting. "Kita tidak boleh menyerah dan kita tidak boleh kehilangan semangat.
Taruhannya terlalu tinggi," katanya di awal pembicaraan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu "sangat fokus pada peningkatan dukungan" untuk Ukraina.
Presiden AS Joe Biden kemudian mengumumkan bantuan senjata baru senilai 1 miliar dollar AS untuk Ukraina. Ini mencakup sistem roket anti-kapal, roket artileri, dan peluru untuk howitzer.
• Jembatan Terakhir Evakuasi Warga dari Severodonetsk Dihancurkan Pasukan Rusia
Biden, yang berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui telepon pada Rabu (15/6/2022), juga mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai 225 juta dollar AS ke Ukraina.
Kyiv memohon pengiriman senjata yang lebih cepat dan lebih sering, karena Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha mengendalikan Donbas dan sebagian besar Ukraina selatan.
Tentara Ukraina di selatan berjuang untuk merebut kembali tanah di ladang gandum dan desa-desa kosong di barat laut Kherson, kota yang diduduki Rusia yang melintasi anak sungai ke Laut Hitam.
Para pejabat di sana mengatakan kepada Reuters bahwa pengiriman M777 Howitzer baru-baru ini dari AS terlalu sedikit, dan bahwa Ukraina masih kalah jumlah persenjataannya.
"Saya tahu kami memilikinya. Saya telah melihat cara kerjanya. Tapi belum banyak yang berhasil," kata seorang insinyur yang menjaga artileri rancangan Soviet yang tersembunyi di bawah jembatan tentang peralatan baru Barat.
(Kompas.com / Bernadette Aderi Puspaningrum)