Global

Putin Akhirnya Akui Operasi di Ukraina adalah Perampasan Wilayah, Ini yang Dikatakan

Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Putin mengeklaim bahwa itu sekadar "operasi militer khusus" yang terbatas pada wilayah Donbass di ti

Editor: Adjeng Hatalea
AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. 

MOSKWA, TRIBUNAMBON.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengakui secara tidak langsung bahwa operasi militer khusus di Ukraina adalah perampasan wilayah.

Kekaguman Vladimir Putin pada Tsar Pyotr yang Agung mungkin sudah banyak diketahui oleh khalayak umum, tetapi sekarang dia tampaknya juga memandang dirinya sebagai "Agung".

Secara terang-terangan Putin membandingkan dirinya dengan sang tsar Rusia, menyamakan invasi ke Ukraina dengan aksi ekspansionis Pyotr sekitar tiga abad lampau, dan membuat pengakuan paling tegas sejauh ini bahwa perang yang dia lancarkan adalah perampasan wilayah.

Ambisi membangun kekaisaran yang diperlihatkan Putin menjadi pertanda buruk bagi Ukraina dan membuat kesal negara-negara tetangganya yang lain, termasuk Estonia, yang menyebut komentarnya "sama sekali tidak bisa diterima".

Komentar tersebut dilontarkan sang presiden Rusia saat menemui para ilmuwan dan wirausahawan muda.

Sebelum bicara tentang teknologi informasi dan pengembangan teknologi, Putin bicara tentang politik dan kekuasaan, hal yang dia lihat sebagai pertarungan baru untuk dominasi geopolitik.

Dalam pidato itu, Putin mengatakan kepada audiens bahwa Pyotr yang Agung adalah panutannya.

Baca juga: Tentara Rusia Keluhkan Kondisi di Medan Perang: Lelah, Tak Ada Bantuan Medis dan Makanan

"Kalian mungkin berpikir ia berperang dengan Swedia, merampas tanah mereka," kata Putin, merujuk pada Perang Utara yang dilancarkan Tsar Pyotr pada pertengahan abad ke-18 dalam upaya membangun Kekaisaran Rusia yang baru.

"Namun ia tidak merampas apa pun. Ia merebutnya kembali!" ujarnya, berargumen bahwa Bangsa Slavia sudah tinggal di wilayah itu selama berabad-abad.

"Tampaknya [misi] itu telah jatuh ke tangan kita juga, untuk merebut kembali dan memperkuat," kata Putin menutup pidatonya, dengan seringai halus yang membuat jelas bahwa ia mengacu kepada Ukraina dan tujuannya di sana.

Rezim Pyotr, menurutnya, adalah bukti bahwa ekspansi Rusia membuatnya semakin kuat.

Belakangan ini Putin sering mengungkit-ungkit masa lalu Rusia, yang selalu dipilih dengan saksama supaya cocok dengan agendanya di masa kini.

Beberapa bulan sebelum dia memerintahkan serangan ke Ukraina, Putin menulis sebuah esai panjang yang di dalamnya dirinya berargumen untuk menyangkal hak historis Ukraina untuk eksis.

Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Putin mengeklaim bahwa itu sekadar "operasi militer khusus" yang terbatas pada wilayah Donbass di timur untuk men-de-Nazi-fikasi Ukraina dan melemahkan hal yang dianggap sebagai ancaman bagi Rusia.

Tetapi bahkan saat dia mengucapkan kata-kata ini, pasukannya bergerak ke arah Kyiv dan membombardir wilayah-wilayah barat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved