Dikritik soal Tarif Candi Borobudur, Luhut ke DPR: Maaf, Jangan Cari Popularitas dengan Nyerang Saya

"Lain kali telepon saya saja. Jadi jangan cari, mohon maaf bapak ibu, cari popularitas dengan nyerang saya, Pak," tegas Luhut.

Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Luhut minta para pengkritik tak mencari popularitas dengan menyerangnya, termasuk soal kenaikan tarif Candi Borobudur. 

TRIBUNAMBON.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka soal banyaknya kritik yang dilayangkan kepadanya.

Termasuk soal wacana kenaikan tarif wisata Candi Borobudur yang belakangan ini ramai diperbincangkan.

Unek-unek itu disampaikan Luhut dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/6/2022).

Luhut menilai banyaknya perbedaan pendapat yang berujung kritik terhadapnya itu bisa terjadi lantaran tak adanya integrasi.

"Banyak masalah di tempat kita ini karena kita tidak terintegrasi, tidak holistik penanganannya. Gampang mengkritik, gampang ngomong seperti Borobudur. Itu proses panjang bapak ibu. Jadi kesempatan saya unek-unek sedikit ini," kata Luhut, dalam tayangan virtual.

Baca juga: Deretan Penolakan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu: Komersialisasi hingga Industrialisasi Budaya

Ia pun menjelaskan asal-usul ditetapkannya tarif Rp 750 ribu ke Candi Borobudur yang belakangan menuai banyak penolakan.

Kata Luhut, angka Rp 750 ribu didapat dari kajian organisasi UNESCO yang mengurusi pendidikan, sains, dan kebudayaan.

"Karena itu, Borobudur itu memang parawisatanya kop-nya di saya. Pak, ada PUPERA-nya di situ (Kementerian PUPR sekarang). Mengenai Borobudur, kita bikin studi komprehensif, UNESCO itu di situ bapak ibu. Nah, angka (tarif Rp 750.000) itulah keluar," jelas dia.

Wacana kenaikan tarif Candi Borobudur akhirnya ditunda karena banyaknya pihak yang mengkritik dan menolak.

Luhut pun mengaku pihaknya akan mengkaji ulang terhadap wacana tersebut.

"Tapi, karena ribut-ribut semua, saya bilang gitu deh tunda saja dulu. Nanti kita lihat lagi, pelajari," kata Luhut.

Dalam kesempatan itu, Luhut menjelaskan kondisi kerusakan Candi Borobudur yang melatarbelakangi munculnya wacana itu.

"Tapi bapak ibu saya sekalian, saya laporkan Borobudur itu turun, Pak, sudah mulai rusak," ucapnya.

Baca juga: YLKI Minta Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu Dibatalkan: Hanya Orang Kaya yang Bisa Masuk

Baca juga: Kabar Kenaikan Tiket Candi Borobudur Tuai Polemik, Luhut Binsar Seret Nama Jokowi

Luhut mengimbau para pihak yang mengkritiknya untuk menyampaikan komentar dengan langsung menghubunginya.

"Jadi ada kadang-kadang, maaf teman-teman bapak ibu juga yang langsung kritik saya, nembak 12 pas, enggak tahu masalahnya. Kalau boleh mohon, lain kali telepon saya saja, Pak, masalahnya apa sih," ketus Luhut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved