Ambon Terkini

Pelantikan Audi Salhuteru sebagai Raja Latuhalat-Ambon Dianggap Cacat Hukum Adat

Warga Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon menolak rencana pelantikan Audi Salhuteru sebagai raja definitif, Rabu (8/6/2022).

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
Mesya
Sekretaris mata rumah parentah Salhuteru, Fieter Salhuteru saat diwawancarai di gedung DPRD Kota Ambon, Rabu (8/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Warga Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon menolak rencana pelantikan Audi Salhuteru sebagai raja definitif, Rabu (8/6/2022).

Kata mereka, jika proses pelantikan tetap dipaksakan berlangsung, itu berarti Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sengaja membiarkan gejolak besar di antara warga Latuhalat.

"Sebab, kami negeri adat dan punya pranata adat yang sudah diatur sejak leluhur kami," kata Fieter Salhuteru kepada wartawan di Gedung DPRD Ambon.

Menurutnya, masalah adat sangatlah sensitif.

Baca juga: Tolak Pelantikan, Warga Latuhalat: Harusnya yang Dilantik Dapat Rekomendasi Soa Parentah Latuhihin

Kalaupun adat diatur tidak sesuai pada porsinya, maka akan ada kekacauan bahkan jatuhnya korban.

Sebab, warga telah bertindak sesuai adat maupun melalui proses hukum, namun kelompok Audi Salhuteru bergerak di luar jalur itu.

"Ada kepentingan terselubung disini. Makanya kami tekankan, jangan sampai pelantikan itu terjadi. Sebab pasti akan ada korban," ungkapnya.

Menurutnya, Soa Parentah telah merekomendasikan Edwin Salhuteru sebagai raja negeri Latuhalat, bukan Audi Salhuteru.

"Dan rekomendasi ini sudah ada sejak dulu. Tanpa lalui rekomendasi Soa parentah, maka dianggap cacat adat," tandas Fieter.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved