Tolak Pelantikan, Warga Latuhalat: Harusnya yang Dilantik Dapat Rekomendasi Soa Parentah Latuhihin
sesuai aturan adat turun-temurun di Latuhalat, seseorang yang ditunjuk sebagai raja harus mendapatkan rekomendasi dari Soa parentah Latuhihin.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
lihat foto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Usai dari Balai Kota, warga Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe melanjutkan aspirasi mereka untuk menolak rencana pelantikan Audi Salhuteru sebagai Raja Negeri Latuhalat.
"Pelantikan Audi direncanakan digelar Jumat besok. Kami dari Soa parentah Latuhihin menolak itu," kata Sekretaris mata rumah parentah, Fieter Salhuteru kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
Kata Fieter, sesuai aturan adat turun-temurun di Latuhalat, seseorang yang ditunjuk sebagai raja harus mendapatkan rekomendasi dari Soa parentah Latuhihin.
Namun, Audi sendiri tidak mendapatkan rekomendasi itu.
Sehingga, Audi memanfaatkan mereka yang ada di lembaga Saniri untuk memuluskan langkahnya diangkat sebagai raja.
"Pak Audi ini juga mantan raja Latuhalat. Tapi periode pertama, dia mendapatkan rekomendasi dari Soa parentah. Sekarang, soa parentah tak lagi merekomendasikan dia. Dia gunakan jalur lain. Makanya kami tolak itu," terangnya.
Menurutnya, penolakan dilakukan untuk mengembalikan serta memposisikan sejarah di negeri Latuhalat sesuai pranata adat yang ada.
"Kita tidak punya maksud lain. Kita mau sejarah di negeri kita tak diobrak-abrik. Kalau memang sudah dari awal seperti itu, ya jalannya harus demikian," ungkapnya.
Ia mengaku, sudah menyampaikan masalah ini ke pihak Komisi I DPRD Kota Ambon.
Prinsipnya, DPRD harus bisa serius melihat persoalan tersebut.
"Tapi tadi pak Ketua Komisi Jafry Taihuttu bilang kalau pihaknya akan membahasnya kembali dan meminta jangan dulu ada pelantikan raja Latuhalat," tandas Fieter.
