Deretan Penolakan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu: Komersialisasi hingga Industrialisasi Budaya
Wacana naiknya tarif masuk bangunan Candi Borobudur menuai banyak penolakan dari berbagai kalangan.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
2. YLKI Minta Dibatalkan: Hanya Orang Kaya yang Bisa Masuk
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah membatalkan rencana menaikkan tarif masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan jika pemerintah membutuhkan dana untuk kepentingan konservasi dan menyelamatkan Candi Borobudur, bisa dilakukan dengan pembatasan kapasitas.
“Kalau tarifnya selangit seperti itu, itu bukan untuk kepentingan konservasi, tapi untuk kepentingan komersialisasi. Jadi batalkan saja kebijakan itu, tidak rasional,” kata Tulus Abadi melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (6/6/2022).
“Nanti hanya orang orang kaya saja yang bisa masuk ke candi,” ujarnya menambahkan.
“Dan kalau perlu biaya operasional yang tinggi, ya managemen bisa mengeksplorasi kawasan candi dengan wahana yang lain, yang bisa dikomersialisasikan,” ucap Tulus.
Baca juga: Harga Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Bandingkan dengan Tiket Wisata ke 7 Keajaiban Dunia
3. Hikmahbudhi Sebut Pemerintah Lakukan Industrialisasi Budaya

Ketua Umum Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) Wiryawan meminta pemerintah tidak menjadikan situs Candi Borobudur sebagai komodofikasi dan industrialisasi budaya.
“Saya menerima banyak sekali masukan yang disampaikan oleh hampir seluruh kader hikmahbudhi se Indonesia dan dari berbagai tokoh pemuda di internal umat Buddha terkait persoalan ini," kata Wiryawan, dalam keterangannya, pada Senin (6/6/2022).
Dia menyayangkan pernyataan Menko Luhut Binsar Panjaitan terkait harga tiketing candi Borobudur.
Dia menilai kebijakan ini sangat terburu-terburu dan mengesampingkan kepentingan umat Buddha di candi Borobudur.
“Berapapun harga yang ditetapkan oleh negara tidak akan sebanding dengan segala potensi kerusakan dan pelapukan candi sehingga memang akses naik ke atas candi harus ditutut bagi siapapun kecuali kegiatan keagamaan," ujarnya.
Baca juga: Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu Tuai Polemik, Luhut Sebut Masih Dikaji, Keputusan di Tangan Jokowi
4. Legislator Gerindra Sebut Kebijakan Itu Membebani Rakyat
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Prasetyo Hadi menilai kenaikan tarif wisata ke wilayah Candi Borobudur senilai Rp750 ribu untuk wisatawan lokal sangatlah membebani perekonomian rakyat.
Keputusan itu juga dinilai tidak sejalan dengan prinsip pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.