Maluku Terkini

Permintaan Tinggi, Produksi Beras Anti Stunting Sepanjang 2022 Capai 10 Ton

Banyaknya jumlah prduksi lantaran tingkat permintaan yang besar dari warga untuk mengkonsumsi

Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Ridwan Tuasamu
Kepala Perum Bulog Divre Maluku, Muhammad Taufik saat diwawancarai di ruang kerjanya, Ambon, Rabu (11/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM –
Sepanjang tahun 2022, Perum Bulog Divre Maluku telah memproduksi sebanyak 10 ton beras Fortivit.

Banyaknya jumlah prduksi lantaran tingkat permintaan yang besar dari warga untuk mengkonsumsi beras anti stunting itu.

Hal itu diutarakan Kepala Perum Bulog Maluku, Muhammad taufik.

“Setiap bulan kita produksi 2 ton, hingga saat ini sudah 10 ton,” kata Taufik kepada TribunAmbon.com, Rabu (11/5/2022).

Lanjutnya, masyarakat cukup antusias mencari beras tersebut meskipun saat ini hanya dijual di Kantor Bulog dan Gerai yang ada di Tual, Maluku Tenggara.

Taufik menjelaskan, untuk memproduksi beras anti stunting itu, mereka mengambil bahan baku langsung dari Jakarta.

Selain itu untuk berasnya, dikirim dari Makassar, Sulawesi Selatan dan kemudian diprosuksi sendiri oleh Bulog di Ambon.

“Kita jual saat ini ada gerai di Tual dan di kantor saja,” tandasnya.

Ia mengatakan saat ini hanya memproduksi Fortivit dengan ukuran 1 kg saja.

Baca juga: Cegah Peningkatan Jumlah Stunting di Maluku, Bulog Perkenalkan Beras Fortivit

Baca juga: Pemadaman Aliran Listrik Bergilir di Ambon Tak Sesuai Jadwal, Warga Mengeluh

Pasalnya, Fortivit memiliki tanggal kadaluarsa yang ditakutkan bakal terlewatkan jika produksi secara massal.

Beras yang serat nutrisi dan vitamin itu sengaja diproduksi untuk menurunkan angka stunting di Maluku.

Saat ini angka stunting di Maluku masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved