Global

Saham Turun, Netflix Berencana Memasukkan Iklan dalam Layanan Streaming

Setelah selama beberapa tahun berhasil menyediakan layanan menonton streaming secara premium bebas iklan untuk pelanggannya, kini Netflix tak lagi bis

Editor: Adjeng Hatalea
freepik
Netflix 

TRIBUNAMBON.COM - Setelah selama beberapa tahun berhasil menyediakan layanan menonton streaming secara premium bebas iklan untuk pelanggannya, kini Netflix tak lagi bisa bertahan dengan sistem itu.

Ada banyak faktor yang melatarbelakanginya.

Misalnya, layanan streaming di berbagai industri lain menggunakan iklan dalam program yang terbukti mampu menyumbang pendapatan.

Kondisi ini memberi lebih banyak tekanan pada Netflix yang anti-iklan.

Terlebih ketika sahamnya turun hingga 42 persen di tahun ini.

Netflix mengalami pelambatan pertumbuhan pelanggan baru.

Bahkan dikutip dari CNet, di kuartal pertama 2022 Netflix mengalami penurunan pelanggan untuk yang pertama kalinya dalam 1 dekade terakhir.

Kondisi-kondisi itu memaksa Netflix untuk mempertimbangkan keberadaan iklan dalam layanannya dan menurunkan biaya langganan.

Hal itu diutarakan Co-CEO Netflix, Reed Hastings. Ia menyebut Netflix sedang mencari cara untuk mengimbangi biaya bagi pengguna.

Lolos Uji Sertifikasi, Berikut Daftar Vaksin Covid-19 yang Sudah Berlabel Halal MUI

Jika memang pada akhirnya Netflix memasukkan iklan dalam layanannya, maka ini menjadi salah satu layanan streaming besar yang masuk ke permainan iklan.

"Salah satu cara untuk meningkatkan penyebaran harga adalah memasukkan iklan pada paket (langganan) kelas bawah," kata Hastings.

Dia mengakui secara historis Netflix memang menentang membawa pengiklan ke dalam layanan, tetapi kini perspektifnya berubah, keberadaan iklan pada paket kelas bawah dianggap sebagai pilihan bagi konsumen.

"Membiarkan konsumen yang ingin harga lebih rendah dan toleran terhadap iklan mendapatkan apa yang mereka inginkan, sangat masuk akal. Anggap kami cukup terbuka untuk menawarkan harga yang lebih rendah dengan iklan sebagai pilihan konsumen," jelas Hastings.

Ia pun membandingkan rencana yang diusulkan serupa dengan Hulu, yang memberi anggota opsi untuk mempertahankan paket bebas iklan dengan harga lebih tinggi atau memilih langganan yang lebih murah yang menyertakan iklan.

"Cukup jelas bahwa cara ini berhasil untuk Hulu. Disney melakukannya, HBO melakukannya. Saya tidak berpikir kita memiliki keraguan bahwa itu berhasil. Semua perusahaan itu sudah mengetahuinya," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved