Pilpres 2024
Pasangan Anies-AHY Dinilai Miliki Peluang saat Pilpres 2024
Kali ini, Anies Baswedan dijodohkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah nama mulai dipasangkan untuk menjadi capres dan cawapres jelang Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu tak lepas dari beberapa lembaga survei yang terus memperlihatkan elektabilitas beberapa tokoh.
Bahkan ada pula lembaga survei yang telah membuat simulasi Pilpres 2024 dengan menjodohkan tokoh-tokoh dianggap potensial.
Nama Gubernur DKI Jakarta jadi salah satu tokoh yang namanya sering disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2024.
Orang nomor satu di Jakarta itu juga belakangan tengah mendekatkan diri dengan sejumlah tokoh lainnya.
Keakrabannya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu pun membuat keduanya dijagokan untuk maju di Pilpres 2024.
Kali ini, Anies Baswedan dijodohkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sejumlah pengamat politik pun tampaknya menyambut duet tersebut.
Bahkan penjodohan antara Anies-AHY ini pun memberikan respon yang positif.
Hal ini berdasarkan hasil lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2022.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menjelaskan, pihaknya melakukan simulasi pilihan pada tiga pasangan.
“Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan,” kata Abbas dilansari dari KOMPAS TV, Jumat (15/4/2022).
Ia menyebut, dalam simulasi Airlangga menjadi capres dan berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai cawapresnya, malah menunjukkan tren penurunan pada pasangan tersebut.
"Airlangga-Ganjar vs Anies-AHY vs Prabowo-Puan. Pasangan Anies-AHY mengalami penguatan dukungan menjadi 32,3 persen, disusul Prabowo-Puan 29 persen. Sementara suara Airlangga-Ganjar ada di bawah keduanya secara signifikan, 22,6 persen. Masih ada 16,1 persen yang belum menentukan pilihan," katanya.
Survei terbaru ini dilakukan pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
