Global
Warga Didesak Segera Pergi saat Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk-Ukraina Timur,
Peluru dan roket mendarat secara berkala di kota industri Severodonetsk di Ukraina timur pada Rabu (6/4/2022), menurut laporan lapangan wartawan AFP.
"Ada sekitar 15 pabrik di sini, empat tambang. Tidak ada lagi yang berfungsi, semuanya telah berhenti. Apa gunanya kemerdekaan Ukraina bagi kami?" kata seorang wanita di bunker dilansir dari AFP.
"Sudah bertahun-tahun tidak ada apa-apa di kota ini. Yang ada hanya pengangguran. Yang ada hanya satu, pergi ke luar negeri, apalagi hampir semua orang sudah pergi ke Rusia", keluhnya.
Sejumlah warga sudah mempertimbangkan untuk evakuasi.
Tapi mereka mengaku terlalu takut untuk pergi.
"Kami mempertimbangkannya (evakuasi), tapi itu menakutkan. Takut untuk pergi. Kapan kami akan kembali ke rumah?" kata seorang warga dari ruang bawah rumahnya di Severdonestsk kepada Radio Free Europe.
Pemerintah di Kyiv pada Rabu (6/4/2022) mengatakan kepada penduduk untuk meninggalkan rumah mereka "sekarang" atau "berisiko mati" karena serangan Rusia yang mengkhawatirkan. Konvoi kemanusiaan PBB yang terdiri dari delapan truk mencapai kota itu pada Selasa (5/4/2022), membawa jatah makanan, tepung, terpal plastik dan selimut untuk sekitar 17.000 orang, serta empat generator listrik rumah sakit.
"Ukraina Timur terus menanggung beban permusuhan yang semakin intensif, dengan ribuan orang terputus dari pasokan gas dan air dan bangunan tempat tinggal berulang kali terkena tembakan di Severodonetsk," kata badan kemanusiaan PBB OCHA.
Satu orang tewas dan lima terluka dalam penembakan di kota terdekat Rubizhne pada hari Selasa (5/4/2022) dan tujuh lainnya "melepaskan diri dari puing-puing", kata Gaiday dalam unggahan media sosial terpisah.
(Kompas.com / Bernadette Aderi Puspaningrum)