Global

Warga Didesak Segera Pergi saat Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk-Ukraina Timur,

Peluru dan roket mendarat secara berkala di kota industri Severodonetsk di Ukraina timur pada Rabu (6/4/2022), menurut laporan lapangan wartawan AFP.

Editor: Adjeng Hatalea
(AFP PHOTO/FADEL SENNA)
Warga berlarian di dekat sebuah rumah yang terbakar setelah penembakan di Severodonetsk, wilayah Donbass, pada 6 April 2022, ketika Ukraina memberi tahu penduduk di timur negara itu untuk mengungsi sekarang atau berisiko tinggi menjelang serangan gencar Rusia yang ditakuti di wilayah Donbas, yang Moskow telah mengumumkan hadiah utamanya. (AFP PHOTO/FADEL SENNA) 

SEVERODONETSK, TRIBUNAMBON.COM - Peluru dan roket mendarat secara berkala di kota industri Severodonetsk di Ukraina timur pada Rabu (6/4/2022), menurut laporan lapangan wartawan AFP.

Satu bangunan terbakar dan beberapa warga sipil, yang terlihat hanya keluar selama jeda antara pengeboman, dengan cepat berlari kembali untuk berlindung ketika serangan berlanjut.

"Kami tidak punya tempat untuk pergi, sudah seperti ini selama berhari-hari," salah satu dari warga Ukraina, Volodymyr (38 tahun), mengatakan kepada AFP yang berdiri di seberang jalan gedung yang terbakar.

Severodonetsk, yang memiliki populasi lebih dari 100.000 orang sebelum serangan Rusia ke Ukraina, adalah kota paling timur yang dipegang oleh pasukan Ukraina di garis depan timur.

Pasukan Rusia mengatakan mereka akan memfokuskan serangan di selatan dan timur Ukraina, di mana mereka telah menguasai sebagian besar wilayah.

Ukraina, sementara itu, mendesak penduduk di timur negara itu pada Rabu (6/4/2022) untuk segera mengungsi mengantisipasi serangan dari Moskwa.

Baca juga: AS Ancam Bakal Boikot Beberapa Pertemuan G20 jika Rusia Hadir

Gubernur lokal Sergiy Gaiday mengatakan 10 bangunan di Sevorodonetsk telah dibom pada Rabu (6/4/2022), serta pusat perbelanjaan dan garasi parkir di dekatnya, yang terbakar.

Di antara target itu adalah "tidak ada satu pun fasilitas militer yang strategis," kata Gaiday, kepala wilayah Lugansk yang dikuasai Ukraina, yang mencakup Severodonetsk.

Kota ini terletak bersebelahan dari wilayah yang telah dikendalikan oleh separatis pro-Rusia sejak 2014.

Severodonetsk dan Lysychansk di dekatnya berada di jantung cekungan pertambangan Donbas. Wilayah ini pernah menjadi kebanggaan dan sebagian besar kekuatan ekonomi Uni Soviet.

Hampir semua pabrik di kota-kota telah ditutup selama bertahun-tahun dan kota mengalami penurunan ekonomi, dengan banyak jalan berlubang dan beberapa bangunan bobrok ditinggalkan.

Kerusakan yang disebabkan oleh penembakan semakin menggelapkan penampakan di kota ini, di mana banyak tentara Ukraina bersembunyi di pabrik-pabrik kosong.

Risiko kematian

Beberapa awan hitam terlihat di atas Severodonetsk pada Rabu (6/4/2022), saat roket jatuh di dekatnya.

"Orang-orang menghabiskan malam di basement atau tempat penampungan mereka. Di saat-saat tenang, mereka pergi keluar untuk mendapatkan pasokan, tetapi itu bisa menyerang kapan saja," kata seorang warga, yang bersembunyi di bunker yang dibangun pada 1970-an di kawasan industri.

"Ada sekitar 15 pabrik di sini, empat tambang. Tidak ada lagi yang berfungsi, semuanya telah berhenti. Apa gunanya kemerdekaan Ukraina bagi kami?" kata seorang wanita di bunker dilansir dari AFP.

"Sudah bertahun-tahun tidak ada apa-apa di kota ini. Yang ada hanya pengangguran. Yang ada hanya satu, pergi ke luar negeri, apalagi hampir semua orang sudah pergi ke Rusia", keluhnya.

Sejumlah warga sudah mempertimbangkan untuk evakuasi.

Tapi mereka mengaku terlalu takut untuk pergi.

"Kami mempertimbangkannya (evakuasi), tapi itu menakutkan. Takut untuk pergi. Kapan kami akan kembali ke rumah?" kata seorang warga dari ruang bawah rumahnya di Severdonestsk kepada Radio Free Europe. 

Pemerintah di Kyiv pada Rabu (6/4/2022) mengatakan kepada penduduk untuk meninggalkan rumah mereka "sekarang" atau "berisiko mati" karena serangan Rusia yang mengkhawatirkan. Konvoi kemanusiaan PBB yang terdiri dari delapan truk mencapai kota itu pada Selasa (5/4/2022), membawa jatah makanan, tepung, terpal plastik dan selimut untuk sekitar 17.000 orang, serta empat generator listrik rumah sakit.

"Ukraina Timur terus menanggung beban permusuhan yang semakin intensif, dengan ribuan orang terputus dari pasokan gas dan air dan bangunan tempat tinggal berulang kali terkena tembakan di Severodonetsk," kata badan kemanusiaan PBB OCHA.

Satu orang tewas dan lima terluka dalam penembakan di kota terdekat Rubizhne pada hari Selasa (5/4/2022) dan tujuh lainnya "melepaskan diri dari puing-puing", kata Gaiday dalam unggahan media sosial terpisah.

(Kompas.com / Bernadette Aderi Puspaningrum)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved