Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran Dibandingkan dengan Nonton MotoGP, Jubir Vaksin Buka Suara
Mobilitas mudik dinilai lebih masif daripada MotoGP Mandalika, sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Namun, Jokowi menegaskan, masyarakat yang ingin melakukan mudik tahun ini harus sudah mendapatkan vaksin booster.
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, juga dipersilakan, juga diperbolehkan."
"Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Meski vaksin booster menjadi syarat perjalanan mudik lebaran, bukan berarti masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster tak bisa mudik.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat yang baru mendapatkan dosis kedua tetap bisa mudik dengan syarat melampirkan hasil negatif Covid-19 dari tes antigen.
"Kalau yang belum booster, kalau dia baru divaksinasinya dua kali harus tes antigen," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Vaksinasi Booster Masih Dikaji sebagai Syarat Mudik, Terpenting Vaksinasi Dosis Dua Capai 70 Persen
Sementara untuk masyarakat yang baru mendapatkan dosis pertama, harus melampirkan hasil negatif Covid-19 tas PCR.
Masyarakat yang sudah melengkapi vaksinasi dosis kedua ditambah vaksin booster tidak perlu melampirkan hasil negatif tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran 2022.
"Kalau yang booster-nya lengkap itu enggak usah tes Covid-19, jadi memudahkan agar nanti perjalanan mudiknya juga bisa baik," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (23/3/2022).
Namun, Budi Gunadi mengatakan pihaknya bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyediakan posko vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik agar masyarakat dapat melengkapi dosis vaksin.
"Kalau mereka mau di-booster saat itu nanti dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan, tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum," ujarnya.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Tribunnews.com, Kompas.com)