MotoGP 2022

Usai Pandemi, MotoGP Bangkitkan Kembali Ekonomi Masyarakat Lombok

Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika membawa dampak positif bagi industri pariwisata. Setelah diempas pandemi, para pelaku di industri tersebut kini mu

Editor: Adjeng Hatalea
(SIGID KURNIAWAN)
Pebalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez (kedua kiri) dengan motornya tiba untuk mengikuti parade di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/3/2022). Parade tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras Pemerintah dalam mempersiapkan pagelaran MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022.(SIGID KURNIAWAN) 

Selama pandemi, biasanya dalam satu bulan hanya enam orderan.

Kadang kosong dalam satu bulan.

Bahkan, mereka sempat menjual lima sepeda motor.

Menurut Hidayat, ajang MotoGP memberikan dampak baik setelah pandemi.

Juga ajang lain seperti World Superbike (WSBK) pada November 2021.

Saat WSBK lalu, tingkat ketersewaan sepeda motor paling banyak 50-60 persen.

Oleh karena itu, ia berharap dampak serupa bisa terus dirasakan.

Tidak hanya berhenti saat ada gelaran.

”Tentu hal itu harus didukung dengan regulasi yang diperlonggar untuk wisatawan. Misalnya, seperti sekarang, syarat keberangkatan dan syarat karantina yang mulai ditiadakan. Namun, jangan berubah-ubah,” kata Hidayat.

Bukan hanya pengelola transportasi, usaha kecil menengah lainnya juga turut bergairah dengan adanya gelaran MotoGP.

Nutsafir Cookies Lombok, usaha kue kering dengan bahan dasar biji-bijian, misalnya, harus meningkatkan produksi karena tingginya pesanan untuk ajang MotoGP.

Menurut pemilik Nutsafir Cookies Lombok, Sayuk Wibawati, untuk persiapan MotoGP, produksi naik dua kali lipat, yakni dari biasanya 50 kilogram menjadi 100 kilogram per hari. Ia juga harus menambah karyawan.

”Dampak MotoGP ini terasa sekali. Kemarin saat WSBK, omzet kami sebulan Rp 299 juta. Harapan kami, saat MotoGP naik dua kali lipat,” kata Sayuk.

Sayuk berharap ke depan MotoGP semakin berdampak maksimal untuk pelaku UMKM.

”Pemerintah daerah juga diharapkan lebih maksimal dalam membenahi akomodasi dan transportasi sehingga para penonton tidak perlu menginap di luar Lombok. Ketika penonton banyak di Lombok, tentu peluang toko oleh-oleh untuk menaikkan omzet jadi lebih tinggi,” kata Sayuk.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved