MotoGP 2022
Usai Pandemi, MotoGP Bangkitkan Kembali Ekonomi Masyarakat Lombok
Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika membawa dampak positif bagi industri pariwisata. Setelah diempas pandemi, para pelaku di industri tersebut kini mu
”Sekarang pokoknya bisa senyum. Berarti cair. Ha-ha-ha,” kata Sukri singkat, menggambarkan kegembiraan tentang ratusan mobil ASK dari empat perusahaan travel mitra pengelola bandara terpakai semua pada gelaran MotoGP.
Menurut Sukri, dari empat perusahaan ASK mitra Angkasa Pura Lombok, dengan total 500 mobil, semuanya digunakan selama ajang MotoGP sehingga wajar mereka sangat antusias dan gembira.
”Kami sangat menyambut malam ini. Euforia kami luar biasa. Sebagai warga NTB, kami merasa sangat senang. Ini (ajang MotoGP) adalah pemulihan ekonomi setelah pandemi,” kata Sukri.
Seperti Sukri dan rekan-rekannya, Hidayat Adiasih (30), pemilik Frent Motor Lombok, juga bergembira. Sebanyak 23 sepeda motornya disewa selama ajang MotoGP.
”Penyewa adalah wisatawan yang akan menonton MotoGP, antara lain dari Jakarta dan Bali. Ada yang tiga hari, ada yang sampai tujuh hari,” kata Hidayat.
Menurut Hidayat, semua sepeda motor telah habis dipesan sejak Januari lalu.
Namun, panggilan telepon sampai sekarang tidak pernah berhenti berdering.
Suara dari seberang pasti menanyakan apakah dia bisa menyediakan sepeda motor.
”Sekarang, kami malah sibuk menolak pesanan selama ajang MotoGP. Bukan menerima pesanan. Ha-ha-ha,” kata Hidayat yang berpromosi di layanan iklan Google.
Hidayat mengatakan, di luar penyewa selama gelaran MotoGP, 18-20 Maret 2022, pesanan baru juga masih mereka dapatkan. Terakhir, pada Selasa ini, salah satu pebalap Asia Talent Cup (ACT), Gun Mie, asal Jepang. ”Dia menyewa dua hari. Sepeda motornya langsung dibawa. Senang sekali,” kata Hidayat.
Menurut Hidayat, meski permintaan tinggi, dia tidak menaikkan tarif sewa sepeda motor.
Mereka tetap mematok tarif per hari Rp 70.000 untuk sepeda motor matik ukuran kecil dan Rp 80.000 untuk yang ukuran besar.
”Ini cara kami menjaga pelanggan. Kalau dinaikkan seperti yang lain, kami takut nanti mereka tidak menyewa lagi,” kata Hidayat.
Selain tidak menaikkan harga, kata Hidayat, mereka juga menjaga kualitas layanan dengan respons yang cepat hingga kualitas kendaraan.
Hidayat mengaku bisa tersenyum setelah merasakan dampak pandemi terhadap usahanya.