Maluku Terkini

Soal Kekerasan Seksual di Kampus, Aktivis Humanum Ambon Sebut Publik Perlu Tahu

Hal itu diucapkannya merespon hukuman yang diberikan pihak kampus Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon terhadap salah satu mahasiswanya,

Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Adjeng Hatalea
AMBON: Aktivis Humanum Ambon, Elvira Marlien Marantika saat menghadiri program Perempuan Bercerita di Studio TribunAmbon.com, Jalan Jenderal Sudirman, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Senin (14/3/2022). Dia mengungkapkan, Kekuatan relasi kuasa yang disalahgunakan menjadikan kasus-kasus kekerasan seksual di kampus didominasi oleh struktur kuasa yang lebih tinggi dibanding korban. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Aktivis Humanum Ambon, Elvira Marlien Marantika menekankan, publik memiliki hak untuk mengetahui dan memahami terkait tindakan kekerasan seksual yang dialami mahasiswa di lingkungan kampus.

Hal itu diucapkannya merespon hukuman yang diberikan pihak kampus Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon terhadap salah satu mahasiswanya, Indah Sari Ibrahim beberapa waktu lalu akibat mengkritisi tindakan kekerasan seksual berakhir diskors enam bulan.

“Ketika korban sampai pada titik dia berani berbicara itu dia sudah melewati banyak sekali situasi-situasi yang sangat menakutkan. Itu yang harus publik paham dan tahu betul. Bisa jadi kejadian yang viral hari ini itu sudah kejadian lama tapi dia membutuhkan keberanian untuk speak up,” ucap aktivis yang biasa disapa Vivi itu saat menghadiri program Perempuan Bercerita di Studio TribunAmbon.com, Jalan Jenderal Sudirman, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Senin (14/3/2022).

Untuk itu, dia mengajak seluruh kelompok sosial agar turut menyuarakan hal tersebut.

Sebab, menurut dia, tidak mudah bagi seorang korban kekerasan seksual untuk speak up tentang hal yang dialaminya di hadapan publik.

Baca juga: Oknum Dosen IAIN Ambon Diduga Suruh Pukul Mahasiswa di Lingkungan Kampus

Baca juga: Kecam Pemukulan Wartawan Kampus IAIN, IJTI Pengda Maluku; Peran Pers Bagi Publik Mulai Terganggu

Baca juga: Aktivis Humanum; Relasi Kuasa Kerap Mengarah pada Terjadinya Kekerasan Seksual di Kampus

“Bayangkan diskor satu semester tanpa alasan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” sambungnya.

Selain itu, Vivi menyebutkan, penyelewengan kekuasaan kerap mengarah pada terjadinya tindakan kekerasan seksual di kampus.

Menurutnya, kekuatan relasi kuasa yang disalahgunakan tersebut yang menjadikan kasus-kasus kekerasan seksual di kampus didominasi oleh struktur kuasa yang lebih tinggi dibanding korban.

“Kami menyebarkan google form dan terverifikasi bahwa memang kekerasan seksual itu kerap terjadi di kampus. Ruang ini sebenarnya sangat nyata kelihatan bahwa setelah patriarki, pola relasi kekuasaan itu memang nyata sekali,” ungkapnya.

Data itu ditemukan setelah pihaknya menyelenggarakan kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) pada 16 Desember 2021 lalu.

Melalui kegiatan tersebut, lanjut dia, saat ini telah ada Pakta Integritas UKIM yang ditanda tangani bersama beberapa lembaga sosial, termasuk Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved