Jalan Tani Rusak, Petani di Desa Parbulu - Pulau Buru Ngeluh Distribusi Hasil Menurun

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Petani di Desa Parbulu, Kecamatan Waelata - Pulau Buru keluhkan akses jalan tani yang telah lama rusak.

Pasalnya kerusakan menghambat distribusi hasil pertanian sehingga mempengaruhi pendapatan petani.

Menurut Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Parbulu, Budiono (49), kerusakan jalan tani sangat berdampak terhadap aktivitas pertanian.

Apalagi, puluhan petani dari lima kelompok tani menjadikan jalan tersebut sebagai akses utama.

"Akses jalan ini ada lima kelompok tani yang lalui, namun dengan kondisi seperti ini, kita rasa kasihan juga," kata Budiono saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (5/3/2022).

Dijelaskan, sebelum kerusakan, volume angkut petani rerata 20 karung.

Namun, kini hanya bisa mencapai 12 karung sekali angkut.

Baca juga: Kapolsek Waesama Ajak Masyarakat Adat Pulau Buru Selesaikan Masalah Pakai Siri Pinang

Baca juga: Di Pulau Buru, Maluku, 4 Ikan Tuna Rp20 Ribu

"Sekarang para petani cuman bisa angkut 12 karung, jadi kita sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, tolong perhatikan kita punya jalan tani ini, kerena ini untuk kepentingan orang banyak," ucapnya.

Kerusakan jalan sendiri sepanjang 3 kilometer.

Menurutnya, kondisi tersebut pernah sudah disampaikan kepada pemerintah daerah.

Namun hingga kini belum ada perbaikan.

"Semoga dalam waktu dekat, jalan tani ini dapat diperhatikan dan diperbaiki, supaya petani bisa beraktivitas dengan baik," harapnya.

Pantauan TribunAmbon.com, di lapangan, selain jalan tani, saluran irigasi yang mengaliri 125 hektar sawah dengan panjang 6 kilometer juga mengalami kerusakan cukup parah.

Hal itu juga dapat berpengaruh terhadap kerusakan jalan tani. (*)