137 Orang Ukraina Tewas dalam Serangan Rusia di Hari Pertama, Zelenskyy: Tidak akan Pernah Dimaafkan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan 137 orang yang terdiri dari warga sipil dan personel militernya tewas dalam invasi Rusia di hari perta
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Sebelumnya dua wilayah di Donbass, Ukraina itu meminta bantuan Rusia untuk mempertahankan diri dari serangan berkelanjutan yang diklaim dilakukan pasukan Ukraina.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (25/2/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim operasi tersebut hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan memastikan penduduk sipil tidak dalam bahaya.
Rusia juga menegaskan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.
Sementara itu pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengesahkan sanksi baru terhadap Rusia, menargetkan industri kritis dan beberapa individu.
Baca juga: AS dan Jerman Tolak Desakan Ukraina untuk Jatuhkan Sanksi ke Rusia Sekarang
Ia juga mengatakan bahwa pengerahan pasukan tambahan AS ke Jerman demi memperkuat kehadiran NATO di sisi timurnya pun telah disahkan.
Dalam pidato videonya yang disiarkan baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia melancarkan serangan hanya untuk membela negaranya.
"Peristiwa hari ini bukan tentang keinginan untuk merugikan kepentingan Ukraina dan Ukraina. Ini tentang membela Rusia sendiri dari mereka yang menyandera Ukraina dan mencoba menggunakannya untuk melawan negara kami dan negara kami. Saya ulangi, tindakan kami adalah pembelaan diri terhadap ancaman pada kami dan masalah yang lebih besar dari yang kami hadapi sekarang," tegas Putin.
74 fasilitas militer
Dilansir Associated Press, Kamis (24/2/2022), akibat serangan tersebut, Rusia mengklaim pasukannya telah menghancurkan 74 fasilitas militer Ukraina.
Selain itu, pasukan khusus Rusia berhasil menguasai sebuah bandara Antonov, hanya 25 kilometer dari batas Ibu Kota Kiev dan 36-40 kilometer dari istana kepresidenan.
Baca juga: Rusia Bantah Lakukan Serangan Siber, AS Ngotot Menuduh Rusia
Menteri Pertahahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan agar prajuri Ukraina diperlakukan 'dengan hormat' dan mereka yang meletakan senjata diberikan jalan yang aman untuk mundur.
Kementerian Pertahanan Rusia juga memastikan jatuhnya jet serang darat Su-25 karena kesalahan pilot.
Sementara itu, CNN hari kamis sore melaporkan pasukan udara Rusia berhasil menguasai Bandara Antonov, yang berjarak hanya 36 kilometer dari kantor kepresidenan dan Pusat Kiev, Ukraina dan 25 kilometer dari batas ibu kota Kiev.
"Mereka mengizinkan kami untuk masuk bersama mereka saat mereka mempertahankan perimeter pangkalan udara ini, di mana pasukan yang dibawa helikopter mendarat pada dini hari, membuat jembatan udara untuk memungkinkan lebih banyak pasukan Rusia masuk," lapor wartawan CNN di lapangan.
Pasukan Rusia memiliki pita oranye dan hitam di lengan seragam mereka untuk mengidentifikasi mereka sebagai pasukan Rusia, tambah wartawan CNN tersebut.
